BerandaHits
Minggu, 16 Jul 2022 12:10

Batu Mirip Yoni Dijadikan Alas Penampung Air Wudu di Yogyakarta

Batu mirip yoni di Pengasih yang sempat dijadikan alas tempat air wudu. (Kompas/Dani Julius)

Sebuah batu mirip yoni bersejarah ditemukan di pekarangan warga di Pengasih, Kulon Progo, DIY. Batu ini sempat dijadikan alas tempat penampung air wudu dan belum mendapatkan perhatian cukup dari pemerintah.

Inibaru.id – Sebuah batu mirip yoni bersejarah ditemukan di pekarangan rumah warga di Padukuhan Pengasih, Kelurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Batu tersebut bahkan sempat digunakan jadi alas penampung air wudu oleh Heru Nugroho, pensiunan guru olah raga SD Negeri Karangsari Pengasih, pemilik batu tersebut.

“Dulu digunakan sebagai landasan padasan (wadah penampung air wudu). Semula (ditemukan) di bawah pohon kemuning kemudian pindah ke sini,” ujar laki-laki berusia 60 tahun tersebut, Jumat (15/7/2022).

Jika ditilik, batu mirip yoni tersebut tersebut memang punya nilai arkeologis karena memiliki cekungan, pahatan, dan ornamen khas zaman dahulu. Tapi, karena faktor usia juga, batu tersebut tampak sudah rusak, terkikis, dan dipenuhi dengan lumut.

Heru juga mengaku sudah pernah didatangi petugas Dinas Kebudayaan BPCB Yogyakarta. Mereka melakukan pengecekan dan pencatatan terkait dengan batu tersebut. Tapi, sampai sekarang, nggak ada kejelasan soal apakah batu tersebut memang benar-benar memiliki nilai arkeologis tinggi atau nggak.

“Pada saat itu petugas datang, mencatat, dan hanya berpesan untuk merawat dan menjaga jangan sampai hilang,” ungkap Heru.

Batu dengan ukuran lebar sekitar 50 cm itu pun kemudian dipindah-pindah Heru di pekarangannya sesuai dengan kebutuhan, termasuk dijadikan alas penyangga padasan tempat wudu.

Tidak Dijual Meski Sudah Ditawar

Heru Nugroho, pemilik batu mirip yoni yang pengin pemerintah lebih memperhatikan benda tersebut. (Padmamedia/Roberto Gusta)

Heru menceritakan tentang awal mula batu mirip yoni ini ada di pekarangan rumahnya. Saat masih kecil, dia sudah melihatnya. Sang ayah, Mardi Suwignyo, bahkan menceritakan kepadanya kalau batunya sebenarnya ada dua.

Lokasi awal ditemukannya kedua batu mirip yoni ini kemudian dijadikan saluran irigasi. Sayangnya, proses pembangunan saluran tersebut membuat salah satu batu terkubur. Sementara itu, batu lainnya digulingkan oleh sang ayah sampai ke pekarangan rumahnya.

Sejumlah orang ternyata pernah menawar batu sebagai hiasan kolam. Tapi, Heru nggak berniat untuk menjualnya. Dia justru berharap pemerintah mau kembali mengecek batu tersebut. Jika memang benar benda bersejarah, dia pengin diberi tahu seperti apa cara untuk merawatnya.

Mendapatkan Respons Pemerintah

Keberadaan batu mirip yoni di pekarangan rumah Heru ternyata sampai ke telinga Kepala Seksi Warisan Budaya Benda, Bidang Warisan Budaya, Kundha Kabudayan Kulon Progo Zucriyah. Dia berjanji akan menindaklanjuti temuan tersebut. Tapi, sebelum mengecek ke rumah Heru, dia mau mengecek data di BPCB Yogyakarta terlebih dahulu.

“Kebetulan ada sidang Tim Penetapan Cagar Budaya (TPCB) sebagai sidang rekomendasi cagar budaya di Disbud Kulonprogo. Kita akan sampaikan (temuan ini) di sana,” jelas Zuchriyah.

Hm, kalau memang benar benda bersejarah, semoga saja batu mirip yoni di Pengasih ini benar-benar dirawat oleh pemerintah ya, Millens. (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: