BerandaHits
Kamis, 21 Mar 2018 20:38

Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Kini telah Mati

Foto Sudan saat masih hidup. (Sindonews.com)

Setelah kematian Sudan, badak putih jantan terakhir di dunia, saat ini hanya tersisa dua ekor badak putih betina yang masih hidup. Lantas, bagaimana nasib populasi badak putih tersebut?

Inibaru.id – Pusat konservasi hewan di Kenya, OI Pejeta, mengabarkan satu kabar buruk bagi dunia, yakni badak putih jantan terakhir di dunia telah mati. Badak bernama Sudan yang berusia 45 tahun tersebut telah disuntik mati oleh tim dokter hewan, pada Senin (19/3/2018).

Tindakan terebut terpaksa dilakukan sebab kondisi kesehatan Sudan semakin memburuk. Seperti diltulis Liputan6.com, Selasa (20/3), sistem tulang dan jaringan otot Sudan telah melemah, sehingga memicu munculnya banyak luka, terutama pada bagian kaki kanannya yang terserang infeksi.

Baca juga:
Buaya di Ujung Kulon yang Suka Berjemur
Kerajaan Inggris Anugerahi Drummer The Beatles Gelar Kebangsawanan

Keadaan tersebut kian memburuk dalam waktu 24 jam terakhir sebelum disuntik mati. Pernyataan resmi OI Pejeta mengatakan, Sudan bahkan dikabarkan sudah nggak sanggup untuk berdiri lagi.

“Tim dokter hewan dari OI Pejeta dan Dinas Alam Liar Kenya pun memutuskan untuk menyuntik mati Sudan,” kata OI Pejeta.

Kematian Sudan mengakhiri keberadaan badak putih jantan di dunia. Kini hanya tersisa dua ekor badak putih betina yang tercatat di Bumi ini.

“Dia adalah raksasa lembut. Di balik tubuh besar tersebut, kepribadian Sudan sangatlah luar biasa,” ujar Elodie Sampere, Juru Bicara OI Pejeta.

Kendati kematian Sudan menjadikan kelangsungan pembiakan badak putih secara alami di dunia ini resmi berakhir, besar kemungkinan hal ini nggak bakal berdampak pada usaha penyelamatan spesies badak putih, karena saat ini upaya tersebut telah berfokus pada teknik fertilisasi in vitro.

Baca juga:
Jokowi Penuhi Harapan Bulan untuk Miliki Kursi Roda
Walikota Malang Ditetapkan KPK sebagai Tersangka

Mengutip Kompas.com, Rabu (20/3), tim konservasi telah mengambil sampel genetik dari Sudan sebelum dia disuntik mati. Dokter hewan tersebut akan berusaha melakukan inseminasi buatan kepada dua betina yang masih tersisa untuk mencegah kepunahan.

Selamat jalan, Sudan! (MEI/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Brain Rot pada Anak

25 Des 2024

Peneliti BRIN: Hindari Naik Gunung Dulu Hingga Akhir Tahun

26 Des 2024

Badan Gizi Nasional Tegaskan Program Makan Gratis Nggak Dipungut Biaya

26 Des 2024

Hanya Dua Jenis Pengendara Sepeda Motor di Korea: Kurir dan Orang Kaya

26 Des 2024

Bledug Kramesan, 'Gunung Mini' yang Menarik di Grobogan

26 Des 2024

UMK Sukoharjo 2025 Berlaku 1 Januari, Pemkab Pastikan Nggak Ada Penangguhan

26 Des 2024

Korupsi Nggak Bisa, Apa Saja Kasus yang Bisa Diselesaikan dengan Denda Damai?

27 Des 2024

Pameran Manusia Purba di Museum Nasional: Indonesia Bagian dari Evolusi Manusia Global

27 Des 2024

Bencana Alam Berpotensi Meningkatkan Kebiasaan Merokok

27 Des 2024

Menilik Nankatsu SC, Klub Asli Captain Tsubasa yang Kini Berlaga di Divisi 5 Liga Jepang

27 Des 2024

Ribuan Batang Rokok Ilegal di Rembang Disita Petugas Gabungan

27 Des 2024

Berkas Penembakan Aipda Robig Dilimpahkan; Statusnya Tahanan Pidana

27 Des 2024

Daftar 29 Lokasi di Indonesia yang Potensial Jadi Tempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

27 Des 2024

Benarkah BPJS Kesehatan Terancam Gagal Bayar dalam Dua Tahun Mendatang?

28 Des 2024