BerandaHits
Sabtu, 9 Jun 2023 16:27

ASEAN Bisa Jadi Sumber Pangan Dunia

Indonesia memang kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang berpotensi menjadi sumber pangan dunia. (Kumparan)

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN khususnya Indonesia dapat menjadi pusat pangan dunia lantaran keanekaragaman hayati yang dimilikinya.

Inibaru.id - Indonesia memang negara yang besar dan kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, kita belum bisa mengolahnya sendiri. Sebagian besar sumber daya alam itu diekspor ke luar negeri dalam bentuk mentah. Ini yang membuat negara kita nggak bisa menikmati keuntungan secara maksimal.

Hal ini pula yang disoroti Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop). Dalam pernyataannya, Direktur SEAMEO Biotrop, Zulhamsyah Imran mengungkapkan potensi keanekaragaman hayati di negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), terutama Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat global.

"Sangat memungkinkan menurut saya ASEAN jadi kekuatan ekonomi dan biodiversitas dunia. Saya sebagai orang Indonesia harus optimis, karena baik energi renewable resources maupun renewable energy kita masih tersedia dengan baik. Baik di Indonesia maupun di negara ASEAN lain," kata Zulhamsyah Imran di Kota Bogor, Kamis (8/6/2023)

Menurut Zulhamsyah, sumber daya energi terbarukan dan energi terbarukan masih melimpah baik di Indonesia maupun negara-negara ASEAN lainnya, sehingga sangat mungkin bagi ASEAN untuk menjadi kekuatan ekonomi dan keanekaragaman hayati dunia, begitu pula dengan keanekaragaman hayati.

Potensi alam Indonesia seharusnya nggak keluar dalam kondisi mentah. (Ist via Detik)

Meskipun Indonesia mengalami tingkat kehilangan keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia, namun masih tersisa keanekaragaman hayati yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan, dijaga, dan dilestarikan. Hal ini juga berlaku untuk negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Namun, penting untuk memastikan bahwa sumber daya genetik (SDG) atau plasma nutfah di negara-negara ASEAN tidak dibawa ke negara maju dalam bentuk mentah, begitu pula dengan sumber energi seperti nikel dan bauksit.

"Cuma kita perlu memanfaatkan sendiri dari sumber daya alam tersebut. Artinya, kita harus mempersiapkan SDM yang mumpuni dan memadai untuk mengolah sumber daya alam itu," katanya.

Dengan demikian, ASEAN dapat benar-benar mendapatkan nilai tambah melalui produk sumber daya alam yang berbasis ekosistem.

Negara-negara Asia Tenggara lainnya juga memiliki potensi yang mungkin lebih rendah dibandingkan Indonesia secara keseluruhan, tapi dengan kerja sama regional ASEAN, mereka dapat saling memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola keanekaragaman hayati yang ada.

Sebagai presidensi ASEAN tahun 2023, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 275 juta orang, dapat memaksimalkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan berbagi pengelolaan untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati yang melimpah.

Ke depan, ASEAN dapat menjadi kawasan yang kuat secara ekonomi dan menjaga pelestarian sumber daya alam.

"Kita bisa mencoba berbagi dari keuntungan dari potensi yang ada. Posisi Indonesia yang strategis antara Samudera Hindia Pasifik, Laut China Selatan, Selat Malaka, tentunya kita harus bisa tumbuh bersama," katanya.

Hm, setuju banget ya kalau ASEAN khususnya Indonesia punya potensi besar jadi sumber pangan dunia. Kamu gimana? Sudah siap menjadi sumber daya manusia yang mumpuni dalam mengolah sumber daya alam kita? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024