BerandaHits
Rabu, 22 Sep 2020 20:24

5 Mitos Rumah Tusuk Sate, Penjelasan Ilmiah, dan Solusinya

Ilustrasi: Rumah ini berada di ujung pertigaan jalan. (Gettyimages)

Rumah tusuk sate memang dikenal penuh dengan mitos negatif. Namun hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah lo. Apa saja?

Inibaru.id – Bagi masyarakat Indonesia, rumah tusuk sate kerap dianggap sebagai pembawa sial atau ketidakberuntungan. Rumah tusuk sate adalah rumah yang posisinya berada di ujung jalan, persis di tengah jalur pertigaan.

Hal ini didasari atas mitos atau cerita masa lalu. Akibatnya, rumah tusuk sate selalu dihindari oleh calon konsumen. Karenanya, para pengembang properti menyiasatinya dengan mengganti rumah tusuk sate dengan taman atau fasilitas lainnya yang menunjang kebutuhan penghuni.

Lalu, apa saja mitos yang berkembang dan penjelasan ilmiahnya?

Bikin nggak harmonis? Mungkin karena hawa panas!

Hawa panas bikin keluarga kurang harmonis. (Cermati.com)

Rumah tusuk sate dipercaya menyebabkan keluarga kurang harmonis karena pertengkaran akibat hawa panas yang terus muncul. Padahal, secara ilmiah, hawa panas ini disebabkan lokasi rumah yang berada tepat di persimpangan jalan.

Posisi ini memungkinkan cahaya matahari lebih mudah masuk tanpa adanya penghalang sehingga cuaca panas dapat menyulut emosi penghuninya. Solusinya, tambahkan kanopi atau gunakan tirai agar cahaya matahari nggak langsung mengenai dinding.

Penghuni mudah sakit? Bisa jadi karena angin yang kencang! 

Debu dan kuman jadi mudah masuk rumah. (Intisari)

Ahli Feng Shui mengatakan bahwa rumah tusuk sate punya aliran chi yang kuat. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan penghuni rumah menjadi lebih mudah sakit. Padahal, lokasi rumah yang berhadapan dengan jalan yang tegak lurus bikin aliran angin yang sangat kuat.

Akibatnya, debu dan kotoran lebih mudah masuk dan menyebabkan penyakit. Solusinya, jangan tempatkan pintu dan jendela menghadap ke jalan. Posisi pintu dan pintu yang berada di samping akan membuat debu dan kotoran nggak bisa langsung masuk ke rumah.

Bawa sial? Potensi kecelakaan di pertigaan memang tinggi! 

Rawan kecelakaan. (Suara Media)

Rmah model ini dinilai banyak membawa sial karena membuat penghuninya rawan tertimpa kecelakaan karena terdapat di hadapan jalan. Untuk menghindarinya, akali dengan membuat taman atau kolam di depan rumah agar kendaraan nggak langsung mengenai rumah.

Seret rezeki? Hm, risiko kerusakan yang besar butuh tambahan biaya!

Rezeki seret. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Mitosnya, penguni rumah tusuk sate bakal mengalami kesulitan dalam mendapat rezeki. Hal ini disebabkan karena risiko yang didapatkan dari rumah ini lebih besar ketimbang rumah pada umumnya karena ada dana tambahan yang harus dikeluarkan.

Namun, biasanya rumah tusuk sate punya harga yang lebih rendah, untuk itu perhatikan biaya lain yang harus dikeluarkan untuk mengurangi berbagai risiko.

Menarik perhatian makhluk halus? Plis, rasional!

Jadi sarang hantu? (Fimela)

Akibat energi Chi yang kuat masuk ke dalam rumah, hal ini dipercaya dapat menarik perhatian hantu dan makhluk halus. Padahal para peneliti mengungkapkan bahwa peristiwa melihat hantu hanya disebabkan oleh ilusi otak atau sleep paralysis.

Cobalah berpikiran positif dengan menjalani pola hidup yang sehat dan olahraga secara rutin. Hal ini dapat menyehatkan kinerja otak agar mampu berpikir rasional.

Segala hal memang ada saja mitosnya, namun jika dijelaskan secara ilmiah bakal ada solusinya kok, Millens! (Kom/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024