BerandaHits
Senin, 19 Jun 2022 11:00

4 Alasan Sebaiknya Kamu Nggak Pakai Sandal Jepit Ketika Naik Motor

Sandal jepit sebaiknya nggak lagi kamu pakai ketika berkendara motor. (SM via Klikkoran)

Meski kulit kaki bisa saja tersengat panasnya matahari, tapi nyatanya memakai sandal jepit ketika mengendarai sepeda motor masih menjadi pilihan. Nggak sulit menemukan pengendara yang memakai alas kaki sederhana ini di jalan raya. Kalau kamu salah seorangnya, coba deh baca empat alasan berikut untuk nggak lagi melakukannya.

Inibaru.id – Beberapa waktu lalu, ramai isu yang tersebar di media sosial mengenai penilangan terhadap pengendara sepeda motor yang memakai sandal jepit.

Ternyata, isu tersebut nggak benar. Hal inipun sudah diklarifikasi oleh pihak kepolisian. Polisi menegaskan, kamu nggak bakal kena tilang hanya karena memakai sandal jepit ketika berkendara. Yang beberapa waktu lalu disampaikan sebatas imbauan. Tujuannya, mengingatkan kembali masyarakat akan cara berkendara yang baik, aman dan demi faktor keselamatan.

Karena itu, simak empat alasan agar kamu nggak lagi memakai sandal jepit ketika naik motor sebagai berikut:

Kuku jadi lebih mudah infeksi

Tipikal alas kaki seperti sandal jepit nggak menutupi bagian kaki secara menyeluruh. Hal itu bisa saja membuat berbagai kotoran yang ada di jalanan gampang terjebak di dalam kuku kaki.

"Kuku-kuku kaki tidak terlindungi, sehingga kuman mudah masuk," kata Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Jumat (17/6/2022).

Risiko infeksi kuku ini bisa lebih tinggi kalau kamu nggak rajin memerhatikan kebersihan kuku dan kaki. Bukan cuma itu, kuku kaki yang kotor juga bisa bikin kamu dijauhi gebetan karena dicap jorok.

Berkendara jadi lebih berbahaya

Mengendarai sepeda motor berarti kamu mengandalkan kaki sebagai tumpuan. Masalahnya, sandal jepit itu mempunyai alas yang mudah licin jika terkena air atau genangan.

Tentunya kondisi ini dapat membahayakan keselamatan pengendara saat berada dalam keadaan berhenti atau saat motor melaju. Memakai alas kaki yang licin juga berisiko membuat kaki terkilir hingga kecelakaan.

Rawan terlindas dan cedera

Sepatu dapat melindungi punggung kaki, jari-jari, dan sisi kaki. (Kompas/Aldo Christian Sitanggang)

Sudah jelas kalau sandal jepit nggak dilengkapi dengan penutup bagian atas atau upper dan rubber toe bumper yang mumpuni. Padahal kedua bagian ini berfungsi melindungi punggung kaki, bagian jari-jari, hingga bagian sisi kaki dari benturan hingga terlindas.

Kebiasaan mengendarai motor memakai sandal jepit bisa membuat kaki lebih mudah cedera akibat terlindas kendaraan lain. Duh, serem ya?

"Di jalan raya banyak yang tidak jaga jarak. Rawan terlindas ban mobil atau terserempet kendaraan lain," ungkap Sony.

Akibat nggak adanya dua komponen pelindung itu, kalau sewaktu-waktu terjadi kecelakaan, maka risiko cedera pada kaki termasuk patah jari atau putus urat saraf bakal lebih tinggi.

Melukai kaki

Kondisi jalan yang nggak rata, termasuk karena kerikil hingga partikel lain seperti pecahan kaca sampai potongan tajam dari logam bisa membuat kaki lebih mudah terluka.

Terlebih lagi, sandal jepit juga nggak memiliki outsole yang tebal. Bahan karet pada alas sandal jepit biasanya nggak cukup melindungi kaki.

Nah, berdasarkan empat alasan di atas, sebaiknya kamu nggak lagi memakai sandal jepit ketika mengendarai sepeda motor.

Memang, waktu buat bersiap jadi lebih singkat karena memakai sandal jepit sangat praktis, tapi kamu nggak dapat perlindungan maksimal ketika naik motor. Jangan sampai deh kamu mengorbankan keselamatan. Setuju, Millens? (Kom/IB21/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024