BerandaHits
Sabtu, 28 Feb 2025 09:02

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddon saat mengecek Tanjakan Silayur. (Humas Pemkot Semarang)

Banyaknya kecelakaan di Tanjakan Silayur membuat Pemerintah Kota Semarang menyiapkan tiga opsi pencegahan.

Inibaru.id - Pemerintah Kota Semarang merespons sejumlah kecelakaan di Jalan Prof Hamka atau kawasan Silayur, Kecamatan Ngaliyan; termasuk yang terbaru adalah kecelakaan yang menimpa minibus L300 yang mengangkut belasan anak TK dengan sebuah truk pada Rabu, 26 Februari 2025 lalu.

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengungkapkan, berdasarkan kajian Dinas Perhubungan, ada tiga opsi yang dinilai bisa menjadi solusi agar kecelakaan di Silayur bisa diminimalisasi dan nggak terulang. Solusi tersebut, dia menambahkan, terbagi menjadi tiga, yakni solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.

3 Cara Antisipasi Kecelakaan di Silayur

1. Jangka Pendek

Sekretaris Dinas Perhubungan Danang Kurniawan mengatakan, solusi jangka pendek atau yang paling mendesak untuk mengantisipasi kecelakaan di Tanjakan Silayur adalah dengan melakukan pengaturan jam operasional kendaraan berat yang melintas di kawasan Ngaliyan.

Solusi ini, tambahnya, sudah diterapkan dengan menyiapkan petugas gabungan dari Dishub dan kepolisian untuk penjagaan dan patroli pada jam-jam sibuk. Rambu larangan angkutan berat melintas pada pagi hingga sore hari, khususnya pada jam padat, juga sudah dipasang.

"Kami juga sudah melakukan sosialisasi ke perusahaan dan pabrik di kawasan Ngaliyan maupun Mijen, serta bersama kepolisian melakukan penindakan hukum terhadap truk yang melanggar," terang Danang. "Dulu, kendaraan berat dilarang melintas pada pagi dan sore mulai 6.00-9.00 WIB dan 15.00-19.00 WIB. Sekarang diubah, truk boleh melintas pada 23.00-05.00 WIB saja."

2. Jangka Menengah

Sementara itu, Danang menyebutkan, untuk solusi jangka menengah yang disiapkan adalah dengan menyiapkan jalur penyelamat. Namun, ini hanya bisa menjadi solusi untuk kendaraan yang berada di jalur menurun atau turunan.

"Padahal banyak kejadian truk nggak kuat menanjak dan justru itulah yang rentan menyebabkan kecelakaan," tegasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin mengatakan, pembangunan jalur pengaman sebelumnya juga pernah dicanangkan oleh Pemkot Semarang sebagai solusi. Namun, solusi ini nggak bisa menjadi opsi permanen karena dianggap kurang efisien.

"(Jalur pengamanan) hanya ditujukan bagi kendaraan dengan rem blong. Kurang bisa mengakomodasi semua permasalahan," jelasnya.

3. Jangka Panjang

Iswar yang berbicara mewakili Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menuturkan, solusi jangka panjang yang dinilai lebih efektif untuk mengantisipasi kecelakaan di Tanjakan Silayur adalah dengan melakukan pelandaian jalan

"Perencanan sudah harus dilakukan tahun ini. Nanti, kami koordinasi dengan Dishub, DPU, dan stakeholder terkait," beber Iswar seusai meninjau lokasi kecelakaan di Silayur, Kamis (27/2).

Melengkapi keterangan Iswar, Danang memastikan bahwa Pemkot telah mengirimkan opsi-opsi yang disebutkan tersebut ke Komite Nasional Keselamatan Transportas (KNKT) pada November lalu agar segera ada kajian lapangan.

Semoga disegerakan, agar nggak ada lagi kasus kecelakaan di lajur yang disebut sebagai "tanjakan maut"-nya Kota Semarang itu. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ketika Ribuan Paha Ayam Tersaji dalam Tradisi Sewu Sempol Kudus

26 Feb 2025

Menguji Kepercayaan Publik terhadap Produk Pertamina di Tengah Kasus 'Pertamax Oplosan'

26 Feb 2025

Ruas Jalan Rusak, Ombudsman Minta Pemprov Jateng Segera Perbaiki

26 Feb 2025

Rekap Operasi Keselamatan Candi 2025: Ada 59.776 Pelanggaran

26 Feb 2025

'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' dan Alasan Sederhana untuk Bertahan Hidup

26 Feb 2025

Harga Santan yang Mengganggu Gurihnya Suasana Ramadan

26 Feb 2025

Mudik Nyaman dengan Kereta Api; Daop 4 Semarang Siapkan 535 Ribu Kursi

26 Feb 2025

Mengapa Ketika Remaja Semakin Irit Bicara kepada Orang Tua?

26 Feb 2025

Checklist Persiapan Ramadan: Fisik, Mental, dan Spiritual

27 Feb 2025

Memaknai Kirab Dugderan, Tradisi Penanda Ramadan di Semarang yang Akan Digelar Jumat

27 Feb 2025

Peci Kang Santri Kudus; Jelang Ramadan, Orderan Naik Terus

27 Feb 2025

Di Jepang, Ada Gunung yang Tingginya Hanya 6,1 Meter!

27 Feb 2025

Memang Bisa Konsumen Pertamax Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Terbukti Dapat Oplosan?

27 Feb 2025

Cinta pada Pandangan Pertama: Romantis atau Sekadar Ilusi?

27 Feb 2025

Beda Rute, Berikut Pengalihan Jalan selama Kirab Dugderan 2025 di Semarang

27 Feb 2025

Susun Strategi Keamanan Siber, Nezar Patria: Sedia Payung sebelum Hujan

27 Feb 2025

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025