BerandaHits
Minggu, 23 Mei 2020 08:24

26 Orang di Pasar Kobong Semarang Positif Covid-19, Ganjar Minta Kepala Daerah Tutup Pasar dan Mal di Jateng

Pasar menjadi klaster baru dalam kasus covid-19. (Inibaru.id/ Audrian F)

Setelah mendapat laporan 26 orang dari Pasar Kobong Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepala daerah untuk segera turun tangan. Dia juga meminta pusat-pusat keramaian jika masyarakat tetap bandel berkerumun. <br>

Inibaru.id - Kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 akibat keramaian di pusat-pusat perbelanjaan menjelang Lebaran terbukti sudah. Sebanyak 26 orang di Pasar Kobong Semarang dinyatakan positif Covid-19.

Mereka yang positif tersebut nggak hanya dari Semarang tapi Demak juga. Jadi kamu bisa bayangkan bagaimana jadinya kalau mereka pulang ke daerahnya dan menyebarkannya. Ngeri banget kan?

O ya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggangap saat ini sudah memasuki masa kritis. Yang harus diwaspadai adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

Menurutnya, lonjakan keramaian datang dalam tiga hari terakhir. Fenomena ini membuatnya menghilangkan sikap lunak dan meminta para pemimpin daerah untuk bertindak tegas dalam memperketat protokol kesehatan.

“ Sudah ketati saja," tegas Ganjar, Jumat (22/5).

Ganjar meminta agar kepala daerah bersikap tegas. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Nggak tanggung-tanggung, dia menginstruksikan kepala daerah untuk menutup swalayan dan pasar tradisional jika masyarakat masih bandel.

“Lebih baik tutup saja. Karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang cash jadi ini sangat berbahaya," katanya.

Pusat perbelanjaan pun akan kena getahnya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Selain memberi instruksi untuk menutup pusat perbelanjaan, Ganjar juga nggak henti-henti menyerukan kepada pimpinan daerah agar meminta warganya untuk melaksanakan salat Idulfitri di rumah.

"Saya berharap semua mengajak yuk salat id di rumah. Lagipula Majelis Ulama Indonesia sudah memberikan guidennya. Sehingga kita akan lebih tenang," tandasnya.

Kalau begini masa pandemi bisa nggak kelar-kelar kan, Millens. Semua orang juga makin susah. Masih mau bandel? (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024