BerandaFoto Esai
Senin, 7 Mar 2021 10:01

Ngatimin Sholeh, Seberkas Cahaya untuk Para Penyandang Disabilitas di Kota Salatiga

Menyandang disabilitas daksa sejak kecil, lelaki asal Kota Salatiga ini tetap berusaha. Ngatimin Sholeh namanya, menolak menyerah dengan keadaannya dan berusaha meraih mimpinya. Nggak hanya menyelamatkan hidupnya, mimpi itu kini juga menyelamatkan orang lain yang senasib dengannya.<br>

Inibaru.id - Inspirasi bisa datang dari siapa saja, termasuk melalui Ngatimin Sholeh. Ibarat siklus metamorfosis ulat, lelaki penyandang disabilitas daksa sejak usia tiga tahun ini mungkin sudah menjadi kupu-kupu. Cercaan dan cemoohan pernah dialaminya, tapi dia tetap maju, bahkan kini menjadi salah seorang penjahit andalan di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Ditemui di kediamannya, Ngatimin, begitu dia biasa disapa, tengah sibuk menata kain untuk kemeja pesanan pelanggannya. Kentara sekali nggak ada kekhawatiran di wajah lelaki kelahiran 1979 itu. Meski sejak balita divonis menderita disabilitas di kedua kakinya, dia bilang hidupnya baik-baik saja.

“Apapun kondisi fisik saya, tidak akan menjual kecacatan untuk mendapatkan uang. Saya akan jual skill dan karya yang saya punya,” kata Ngatimin, membuka obrolan dengan Inibaru.id, belum lama ini.

Kisahnya untuk menjadi seorang penjahit nggak semudah membalikan telapak tangan. Cemoohan, celaan, dan sikap diskriminatif pernah dia terima dari banyak orang. Bahkan dirinya harus merantau ke Bogor dan Bekasi dulu untuk mencari pengalaman.

“Orang lain mengira saya nggak bisa apa-apa. Bahkan, saya pernah dikira pengemis," kenang lelaki yang saat ini menjabat sebagai ketua Kelompok Difabel Mandiri Salatiga itu. "Pengalaman itu membuat saya termotivasi untuk jadi lebih baik seperti orang pada umumnya.”

Kini, dia dikenal sebagai penjahit dengan ratusan karya. Nggak cuman pakaian, dia juga bisa menjahit tas, masker, hazmat, daster, dan masih banyak lagi. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan itu tentu saja sudah cukup.

Keahliannya itu saat ini juga coba disalurkan ke para penyandang disabilitas seperti dirinya. Dia menyulap rumahnya untuk dijadikan tempat pelatihan menjahit bagi 100 anggota Kelompok Difabel Mandiri Salatiga.

Di rumahnya, kamu akan melihat beberapa mesin jahit yang biasa dipakai timnya. Belakangan, mereka mulai banyak menerima pesanan dalam skala besar.

Benar, Ngatimin kini telah menjadi sosok kupu-kupu. Namun, nggak cuma untuk dirinya, dia juga tengah melatih banyak ulat menjadi kepompong, lalu mungkin menjadi kupu-kupu yang melahirkan calon kupu-kupu lain. Ah, andai semua orang sebaik ini ya, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Sosok Ngatimin, penyandang cacat daksa yang membuat kakinya nggak berfungsi normal.<br>
Kediaman Ngatimin di Kota Salatiga, dijadikan tempat untuk pelatihan menjahit bagi penyandang disabilitas.<br>
Terdapat ruangan dengan komputer untuk menunjang pekerjaanya.<br>
Terdapat beberapa mesin jahit dirumahnya untuk digunakan anggota Kelompok Difabel Mandiri Salatiga.<br>
Saat menjahit, Ngatimin masih harus menggunakan kakinya meski mengalami cacat sejak kecil.<br>
Dia butuh waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan satu jahitan baju.<br>
Motor yang digunakanya untuk bepergian telah dimodifikasi agar ramah terhadap disabilitas.<br>
Alamat rumah Ngatimin.<br>
Dua tongkat kayu ini adalah sahabatnya sejak lama.<br>
Benang-benang juga sudah disiapkan di rumahnya.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024