BerandaFilm
Sabtu, 8 Sep 2017 00:54

Dua Film Inspiratif Ini Raih Penghargaan di Hong Kong

Film MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta (Foto: Youtube)

Surau dan Silek mengangkat budaya Minangkabau, semantara MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta menampilkan perjuangan keluarga miskin dari Gunung Kidul yang mampu meraih pendidikan di Oxford University Inggris.

Inibaru.id - Penghargaan Be Indonesian Smart n Active (BISA) Hong Kong Film Award 2017 menasbihkan dua film nasional, MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta dan Surau dan Silek sebagai film terbaik.

Dilansir dari Antara, penggagas BISA Hongkong Award 2017, Arul Muchsen, melalui sambungan telepon dari Hong Kong, Senin (4/9) mengatakan, penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di KJRI Hong Kong, Minggu (3/9).

Penghargaan diterima langsung oleh sutradara kedua film tersebut yakni Arief Malindo (Surau dan Silek) dan Sahrul Gribran (MARS-Mimpi Anda Raih Semesta).

Baca juga: Biopic Wiji Thukul Berjaya di Festival Film Bulgaria

Arul Muchsen dari BISA Care mengatakan pemberian penghargaan kepada film Surau dan Silek bukan hanya berdasarkan aspek sinematografis sangat baik dan berkualitas, tapi muatan kearifan lokal dengan menggunakan bahasa Minang yang hampir 90 persen memnjadi pertimbangan lain.

"Apalagi keberhasilan sineas Arief Malinmudo mengangkat anak-anak daerah bermain dalam film tersebut," katanya.

Sedangkan MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta yang mengambil gambar di Oxford University London, dinilai membanggakan dunia pendidikan nasional. Pasalnya, film tersebut mengangkat pelajar terbaik dari Gunung Kidul Yogyakarta yang dulunya miskin berhasil menjadi kawasan unggulan terpadu.

"Film ini menginspirasi banyak putera daerah untuk sekolah dan meraih kesarjanaan," papar pegiat komunitas Demi Film Indonesia itu.

Hal senada diungkapkan oleh pengamat perfilman Yan Wijaya, menurutnya, kedua film tersebut layak mendapatkan penghargaan karena mengandung unsur pendidikan, pencerahan dan kental dengan budaya Indonesia.

Ia melanjutkan, Surau dan Silek mengangkat budaya Minangkabau, semantara MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta menampilkan perjuangan keluarga miskin dari Gunung Kidul yang mampu meraih pendidikan di Oxford University Inggris.

"Kedua film tersebut sederhana tapi terbukti sangat menyentuh nurani ratusan tenaga kerja wanita atau BMI. Diharapkan ini akan menginspirasi mereka lebih maju," katanya.

Baca juga: Film Keren Ini Sedang Tayang di Bioskop Indonesia dan akan Dibawa ke Festival Internasional

Setelah penyerahan penghargaan, dalam acara yang digagas Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama BISA serta Komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) Berprestasi Hong Kong dan Macau dilanjutkan pemutaran kedua film tersebut.

Sekitar 100 orang Buruh Migran Indonesia serta Konsuler Muda KJRI Hong Kong Dita, turut menyaksikan penayangan Surau dan Silek serta MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta.

Sebelumnya, Kapusbang film Kemdikbud RI, Maman Wijaya, menilai Surau dan Silek dari ranah Minang memiliki pesan kuat dan berkarakter.

"Begitu juga MARS-Mimpi Ananda Raih Semesta menginspirasi para TKW di Hong Kong bahwa pendidikan itu penting sehingga bersama BISA wujudkan BMI Sarjana tentu sangat membanggakan," katanya.

Menurut dia, pemerintah selalu berusaha menjadikan film Indonesia tuan rumah di negeri sendiri dan tamu yang terhormat di negara lain. Sehingga, pihaknya mendukung BISA Hong Kong Film Award  agar tetap berlanjut ditahun-tahun berikutnya sebagai ajang memperkenalkan film nasional kemata dunia.

Rencananya tahun depan perhelatan BISA Hong KOng Film Award akan digelar berdekatan dengan HK Filmart dan HK Film Festival 2018 sehingga film nasional bisa lebih beraksi di tingkat dunia. (GIL/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024