BerandaFilm
Jumat, 31 Agu 2017 11:34

Ada yang Baru, nih! Film Hujan Bulan Juni Bakal Menghiasi Layar Lebar Indonesia

Adipati Dolken dan Velove Vexia saat membintangi film Hujan Bulan Juni. (Foto: Popmagz.com)

Bagi Anda yang akrab dengan karya sastra Tanah Air, maka novel berjudul “Hujan Bulan Juni” tentu bukanlah hal yang asing di telinga.

Inibaru.id – Siapa tak kenal dengan karya sastra buatan Sapardi Djoko Damono berjudul “Hujan Bulan Juni”? Ya, novel ini memang termasuk salah satu karya sastra terbaik yang pernah terbit di Indonesia. Sebuah film dengan judul yang sama, yakni “Hujan Bulan Juni”, juga akan segera dirilis sebagai adaptasi dari novel tersebut dan akan segera menghiasi layar lebar Tanah Air.

Tina Talisa yang merupakan produser eksekutif dari film ini menyebutkan bahwa sang penulis novel sudah memberikan restu baginya dan tim untuk membuat film yang berdasarkan cerita novel tersebut. Bahkan, Sapardi disebut-sebut memberikan cukup banyak informasi yang sangat berguna dalam proses pembuatan film ini.

Dalam konferensi pers yang dilakukan pada 22 Maret 2017 di Bentara Budaya Jakarta, Tina menyebutkan bahwa proses pengambilan film ini sudah dimulai pada minggu kedua April 2017 lalu. Mantan news anchor salah satu stasiun televisi swasta ternama di Tanah Air ini juga menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga artis papan atas yang beradu peran di film “Hujan Bulan Juni”.

Baca juga: 
Film Keren Ini Sedang Tayang di Bioskop Indonesia dan akan Dibawa ke Festival Internasional
7 Film Indonesia Buat Referensimu Hingga Akhir Tahun

Tiga artis tersebut diantaranya adalah aktor muda Adipati Dolken yang memerankan tokoh bernama Sarwono, aktris cantik Velove Vexia yang memerankan tokoh bernama Pingkan, dan aktor dari Jepang bernama Koutaro Kakimoto yang berperan sebagai Katsuo.

Proses pengambilan film ini dilakukan di Sulawesi Utara, khususnya Manado, Tondano, dan juga Tomohon. Selain itu, kota lain seperti Jakarta, dan bahkan Jepang juga dijadikan latar para aktor dan artis ini beradu peran mengingat di salah satu bagian novelnya memang ada adegan yang harus diambil di Negeri Matahari Terbit tersebut.

Film ini sendiri menceritakan kisah Sarwono, pemuda asli Jawa yang sedang galau karena jatuh cinta pada Pingkan, seorang keturunan Jawa-Manado. Kegalauan ini berawal dari Pingkan yang mendapatkan beasiswa untuk melakuka studi di Jepang. Tak hanya itu, Sarwono juga gusar karena kecantikan Pingkan membuat banyak pria lain jatuh hati padanya, termasuk seorang pria dari Jepang.

Baca juga: 
Pernah Ditolak Bioskop Tanah Air, Film ‘Salawaku’ Justru Jadi Media Belajar Bahasa Pelajar Australia
Lewat Film Abacadabra, Kita Bisa Nikmati Komedi Gelap Ala Faozan Rizal

Tina dan tim produksi film ini sendiri mengaku mendapatkan beban cukup besar saat membuat film ini mengingat yang digarap adalah film adaptasi dari salah satu karya sastra best seller yang dibuat oleh legenda dunia sastra Indonesia. Beruntung, Sapardi sebagai penulis novel justru meminta Tina dan timnya untuk lebih rileks dalam membuat film ini.

Sapardi menuturkan bahwa film ini tidak harus sama dengan novel yang ia tulis. Menurut beliau, kita harus bisa membedakan puisi, novel, film, dan karya sastra lainnya. Baginya, film ini adalah alih wahana dari novelnya dan bisa dianggap sebagai karya baru yang tentu tidak akan kalah menarik jika dibandingan dengan novelnya. (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024