BerandaAdventurial
Rabu, 5 Mei 2020 11:39

Unik! Masjid ini "Dibelah" bagi Umat Islam dan Kristen

Interior masjid-katedral di Cordoba, Spanyol (Flickr/John Solaro)

Mengunjungi Spanyol rasanya nggak lengkap tanpa melancong dulu ke Masjid Agung Cordoba. Masjid ini menjadi saksi sejarah dua agama besar, Islam dan Kristen. Gimana kisahnya ya?

Inibaru.id – Spanyol menjadi salah satu negara dengan sejarah Islam yang sangat kaya. Salah satu kota yang sangat kental dengan sejarah Islam adalah Cordoba. Di kota yang ada di Provinsi Andalusia ini, terdapat Masjid Agung Cordoba atau Masjid-Katedral Cordoba (Mosque-Cathedral of Cordoba). Eits, tunggu dulu, kok nama masjid dan katedral bisa ditulis bersamaan untuk sebuah tempat?

Tenyata, bangunan ini menjadi saksi sejarah dua agama besar, yakni Islam dan Kristen. Bangunan ini bahkan kini menjadi warisan budaya UNESCO yang dilindungi.

Menurut UNESCO, awalnya Masjid-Katedral Cordoba adalah kuil Romawi. Setelah itu, bangunan ini dialihfungsikan menjadi Gereja Kristen Visigoth. Gereja dengan arsitektur Renaisans ini didirikan tepat di lahan yang dulunya merupakan masjid paling penting dalam kerajaan Islam di Spanyol.

Saat orang Moor merebut Andalusia dari orang-orang Kristen pada 711, struktur bangunan dibagi ke dua bagian. Satu bagian untuk umat Islam dan lainnya untuk umat Kristen. Keputusan ini diambil sebagai wujud toleransi antar umat beragama pada zaman perang.

Bagian masjid yang digunakan sebagai katedral (Flickr/Fransisco Anzola)

Sayangnya, pemerintahan pluralis ini nggak bertahan lama. Pada 784, Emir Abd al-Rahman memerintahkan gereja untuk dihancurkan dan diganti dengan masjid besar. Pembangunan konstruksi masjid ini memakan waktu lebih dari dua abad, lo!

Masjid baru selesai dibangun pada tahun 987 dengan penambahan bagian luar dan halaman. Masjid ini pun menjadi masjid terbesar kedua di dunia setelah Masjidil Haram di Mekah pada saat itu.

Fase terakhir pembangunan terjadi pada akhir abad ke-10 di bawah Kekhalifahan Omega, penguasa kerajaan Islam yang dianggap paling kuat saat itu. Sang pemimpin, Al-Mansur, berhasil menguasai wilayah Santiago de Compostela di utara Spanyol. Dia pun memerintahkan peleburan lonceng katedral dari kota tersebut. Hasil peleburan ini kemudian dijadikan lampu kota di Cordoba.

Saat orang-orang Kristen kembali menguasai Cordoba pada 1236, Raja Ferdinand III yang memerintah saat itu meminta lampu-lampu kota untuk diangkut ke Santiago de Compostela. Tujuannya agar dilebur kembali menjadi lonceng katedral.

Bangunan masjid-katedral di Cordoba (Flickr/ Jocelyn Erskine-Kellie)

Nggak berhenti di situ, raja-raja Kristen mengubah dan menambah struktur bangunan masjid. Hanya, bangunan masjid nggak pernah dihancurkan. Sebagai contoh, salah satu ruang masjid yang masih kokoh hingga saat ini adalah aula utama luas yang dihiasi 850 atap melengkung. Ruang ini sering dijadikan sasaran foto wisatawan.

Untuk sementara, Masjid-Katedral Cordoba ditutup sebagai dampak dari pandemi corona. Jika kondisi sudah pulih, bangunan itu akan dibuka kembali setiap hari dari pukul 10.00-19.00 waktu setempat. Tarif masuk per orang untuk memasukinya adalah 11 Euro atau sekitar Rp 182 ribu.

O ya, yang nggak boleh kelewatan, setiap setengah jam akan ada suara lonceng yang didentingkan dari pukul 09.00-18.30 waktu setempat. Lonceng ini dipukul 30 menit sekali.

Tertarik mengunjungi masjid yang sangat unik ini, Millens? (Cnn/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: