BerandaAdventurial
Selasa, 11 Agu 2025 09:01

Teduhnya Cagar Alam Pagerwunung, Surga Hijau di Tengah Lalu Lintas Kendal

Cagar Alam Pagerwunung yang masih asri di Kabupaten Kendal. (Google Street View)

Di Kabupaten Kendal, ada kawasan hutan yang enak banget buat dijadikan lokasi beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang. Namanya adalah Cagar Alam Pagerwunung.

Inibaru.id – Di tengah hiruk-pikuk lalu-lintas jalan alternatif yang menghubungkan Kendal, Semarang, hingga Temanggung, siapa sangka ada surga hijau yang tetap asri dan alami? Namanya Cagar Alam Pagerwunung, sebuah kawasan hutan jati lebat yang terletak di antara Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Meski berada tak jauh dari jalan raya, begitu memasuki kawasan ini, suasananya langsung berubah drastis. Sejuk, adem, dan penuh rimbunnya pepohonan, membuat siapa pun yang melintas pasti ingin berhenti sejenak untuk menarik napas panjang dan melepas lelah.

Cagar alam ini berada di bawah pengelolaan KPH Kendal dan telah ditetapkan secara resmi sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 115/Menhut-II/2004. Luasnya sekitar 33,2 hektare dengan ketinggian antara 150 hingga 175 meter di atas permukaan laut. Tanahnya termasuk jenis latosol, cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis flora dan fauna.

Salah satu daya tarik utama Pagerwunung adalah pohon jati raksasa yang jadi ikon kawasan ini. Di Desa Darupono, salah satu pohon jati bahkan punya lingkar batang mencapai 845 sentimeter! Kabarnya, butuh delapan orang dewasa bergandengan tangan untuk bisa memeluk pohon ini sepenuhnya.

Banyak pedagang makanan dan minuman yang bisa dijadikan tempat beristirahat di Cagar Alam Pagerwunung. (Google Street View)

Selain pohon jati tua yang usianya ratusan tahun, kawasan ini juga masih menjadi rumah bagi berbagai satwa liar. Beberapa pengunjung mengaku masih sering melihat monyet berkeliaran di sekitar pepohonan. Tapi hati-hati ya, karena nyamuk di sini juga terkenal cukup besar dan agresif. Jadi, kalau mampir, jangan lupa bawa lotion anti-nyamuk!

Uniknya lagi, meski di tengah-tengah kawasan hutan lebat, di sepanjang pinggir jalan kawasan Pagerwunung banyak penjual makanan, minuman, hingga buah-buahan musiman. Saat musim durian tiba misalnya, lapak-lapak durian mendadak bermunculan, menawarkan buah segar yang dipetik dari kebun sekitar. Kalau musim rambutan? Sama ramainya!

Tak hanya cocok buat wisata singkat, Pagerwunung juga jadi tempat favorit para pesepeda dan pengendara motor untuk beristirahat sejenak. Rindangnya pepohonan dan suasana tenang membuat tempat ini seperti oase di tengah perjalanan panjang.

Namun, di balik ketenangannya, Pagerwunung juga menyimpan cerita kelam sejarah. Konon, kawasan ini pernah menjadi lokasi eksekusi pada masa G30S/PKI tahun 1965. Banyak korban dimakamkan di tengah hutan ini setelah dipaksa menggali kubur sendiri. Meski kisah itu cukup tragis, Pagerwunung kini lebih dikenal sebagai simbol kelestarian dan kekuatan alam yang bertahan di tengah perubahan zaman.

Kalau kamu sedang melintas di Kabupaten Kendal atau mencari tempat rehat yang nggak biasa, mampir saja ke Cagar Alam Pagerwunung. Sekadar ngopi di bawah pohon rindang sambil menikmati durian lokal, siapa yang bisa menolak, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: