BerandaAdventurial
Kamis, 17 Okt 2018 17:12

Lewat Topeng dan Boneka, Heiko Ekspresikan Kehilangannya

Salah satu pertunjukan di Pesta Boneka 6. (Inibaru.id/Ida Fitriyah)

Nggak cuma boneka Unyil, boneka-boneka ini juga bisa bercerita, bahkan meluapkan emosi. Mereka meluapkan banyak hal dalam pertunjukan di Pesta Boneka 6, di antaranya ekspresi kehilangan.

Inibaru.id – Ada banyak cara untuk mengekspresikan kehilangan. Menangis, mengurung diri, bahkan menertawakan nasib adalah hal-hal yang biasanya dipilih sebagian orang untuk mengekspresikan kehilangannya. Namun, seniman asal Jerman bernama Heiko ini memilih cara lain.

Untuk menunjukkan rasa kehilangan, dia membuat pertunjukan teater boneka. Pada salah satu studio auditorium Institut Francais Indonesia, Yogyakarta, dia memanisfestasikan kehilangan tersebut lewat boneka-boneka dan topeng yang terbuat dari kain dan busa.

Ada setidaknya enam boneka dan topeng di dalam pertunjukan itu. Boneka bayi, orang tua, hingga seorang kekasih tergambar dalam objek-objek bersifat prosthesis (seolah menyatu dengan pemain) ini. Di bawah remang lampu studio, Heiko memperagakan objek-objek tersebut satu per satu.

Salah satu topeng yang dipergakan Heiko. (Inibaru.id/Ida Fitriyah)

Didukung lagu dan suara latar yang menggambarkan kisah per objek, Heiko mempermainkan emosi penonton. Ada kisah lelaki tua kurus yang hidup dengan bantuan selang oksigen menginginkan racun agar cepat mati. Ada seseorang yang mencakar-cakar wajahnya karena kehilangan penglihatan.

Salah satu boneka yang diperagakan Heiko. (Inibaru.id/Ida Fitriyah)

Kisah-kisah itu ada yang menyayat hati, ada juga yang membuat penonton terpingkal-pingkal. Semua kisah itu bersumber pada pengalaman pribadi seniman yang berasal dari kelompok Cirque Obscure ini.

“Tahun lalu, saya kehilangan penglihatan mata kanan akibat sebuah kecelakaan yang saya alami. Masa pemulihan di rumah sakit membuat saya merefleksikan kembali kehidupan dan mengilhami saya untuk membuat sebuah pertunjukan boneka yang sangat personal,” tulis Heiko dalam sinopsis pertunjukannya.

Betapa sulitnya Heiko harus berdamai dengan perasaannya saat menampilkan pertunjukan itu. Namun, Heiko mengalahkan semua perasaan sedihnya dan menampilkan teater tanpa suara tersebut dengan bagus.

Pada akhir pertunjukan, sorak-sorai dan tepuk tangan penonton nggak henti-hentinya menggema hingga sekitar lima menit.

Saya yang juga turut menonton pertunjukan itu pun kagum. Sayang, selama pertunjukan, saya nggak bisa mengambil gambar sehingga nggak ada dokumentasi pertunjukan sama sekali. Padahal, ini adalah pertunjukan boneka pertama yang saya tonton langsung. Ha-ha.

Pertunjukan bertajuk “Ex-Archives of the Night” itu ditampilkan dalam gelaran Pesta Boneka 6 yang diadakan Papermoon Puppet Theatre. Nggak hanya penampilan Heiko, dalam acara dua tahunan ini setidaknya ada 31 penampilan teater yang menggunakan objek manipulatif.

Humas Pesta Boneka Amelbarga Astri mengatakan, seniman bebas menampilkan pertunjukan, asal objeknya harus dimanipulasi.

“Kami membebaskan para seniman untuk membuat suatu pertunjukan. Mereka juga boleh kolaborasi, kok. Namun, syaratnya, mereka harus memanipulasi objek karena, kan, memang judulnya pupet,” terang perempuan berkacamata itu.

Terdapat banyak cara untuk memanipulasi objek. Selain boneka, beberapa penampil ada yang menggunakan proyektor, bahkan ada juga yang hanya menutup wajah dengan plastik.

Satu hal yang pasti, gelaran ini menurut saya sangat patut untuk ditonton. Kalau kamu pengin nonton, tunggu dua tahun lagi ya! (Ida Fitriyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: