BerandaAdventurial
Rabu, 25 Jun 2019 13:20

Penyuka Wisata Air Wajib Coba Sensasi <em>River Tubing</em> di Bumi Parikesit Boja

Pengunjung sedang menyusuri aliran irigasi dengan ban karet di Pesona Bumi Parikesit. (Inibaru.id/ Zulfa

Memanfaatkan saluran irigasi yang ada di tengah desa, wisata air Pesona Bumi Parikesit menyediakan spot river tubing yang layak kamu coba. Air yang menyegarkan dan suasana pedesaan yang asri bikin betah berlama-lama. Gimana keseruannya?

Inibaru.id - Berjuluk Pesona Bumi Parikesit yang terletak di di Jl. Parikesit Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, wisata air yang satu ini menyuguhkan pengalaman yang nggak akan kamu lupakan. Memanfaatkan aliran air irigasi yang melintas di tengah desa yang asri, debit airnya sudah disesuaikan oleh pengelola agar bisa dinikmati untuk tubing. Kedalaman airnya pun hanya sebatas paha hingga dada orang dewasa, nggak heran banyak balita yang juga ikut bermain.

Untuk masuk ke wahana keluarga yang satu ini kamu nggak akan dikenakan tiket masuk. Cukup membayar Rp 10.000 –  Rp 13.000 untuk menyewa ban dan pelampung untuk menyusuri aliran irigasi. Wisata yang satu ini juga cocok banget buatmu yang hobi berenang di sungai seperti masa kecilmu dulu. Jika hanya berenang tanpa menyewa ban, kamu nggak bakal dikenai biaya.

Pengunjung cukup menyewa ban dengan harga 10 ribu sebelum menyusuri aliran irigasi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Meskipun berada dalam satu aliran, nggak semuanya memiliki kedalaman dan lebar yang sama, hanya 500 meter saja jalur yang bisa disusuri untuk tubing dan digunakan berenang. Namun jalur tersebut akan sangat terasa panjang dan melelahkan buatmu yang nggak terbiasa bermain air.

Baca Juga:
Kreatif Maksimal! Warga Desa Kandri Manfaatkan Halaman Belakang Jadi Spot Foto Keren
Setelah Memberi Makan Monyet di Goa Kreo, Mari Naik Perahu Berkeliling Waduk Jatibarang Semarang

Buat saya yang punya fobia dengan air yang terlalu dalam, menjajal menyusuri aliran irigasi cukup membuat deg-degan. Namun nggak masalah karena di sini ada beberapa petugas yang siap mengarahkan dan menolongmu ketika banmu tersangkut, hanyut, atau kelelep.

Wisata air ini aman untuk anak-anak karena airnya yang nggak begitu dalam. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Aliran air di sini nggak terlalu deras. Banmu bisa melaju perlahan dan membuatmu santai di atasnya. Beberapa titik menarik berupa lorong jembatan hingga seluncuran dengan tinggi 5 meter akan menguji adrenalinmu. Namun, airnya yang masih alami dan bebas dari pencemaran bakal bikin kamu betah berlama-lama di sana.

Selain cocok disusuri dengan ban, aliran irigasi di sini asyik untuk berenang lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Untuk bisa menikmati wisata air yang satu ini, datanglah pada jam-jam "aman" ya Millens! Karena air di sini cenderung lebih dingin daripada air yang ada di bak rumah, jangan datang terlalu pagi atau terlalu sore agar nggak kedinginan. He he.

Setiap harinya wisata ini dibuka pukul 08.00 WIB hingga 16.00 saja. Di luar jam itu, kamu nggak disarankan untuk bermain sendiri tanpa didampingi oleh petugas ya!

Wahana air ini juga cocok untuk berwisata bersama keluarga. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kalau kamu enggan menyusuri aliran irigasi atau berenang, kamu bisa lo berteduh di beberapa gubuk yang ada di pinggir aliran. Berbagai makanan dan minuman hangat yang dijual oleh penduduk sekitar juga siap menemanimu.

Untuk datang ke sini, kamu bisa mengetik pencarian Pesona Wisata Bumi Parikesit di peta online-mu. Sayangnya, belum ada kendaraan umum yang bisa mengantarmu sampai ke lokasi. Pilihanmu hanya pakai kendaraan pribadi, sewa, atau minta tolong teman.

Baca Juga:
Belajar Asyik Lanjut Berkuda Seru di Cimory Semarang, Yuk!
Menjelajah Dunia bersama Para Minius di Minimania Cimory Bergas Semarang

O ya, menurut pengelola Wisata Bumi Parikesit Boja, wisata ini bisa jadi satu-satunya yang menyediakan layanan river tubing di wilayah Kendal dan Semarang. Jadi, nggak ada salahnya kamu datang dan seru-seruan bersama teman. Kuy agendakan! (Zulfa Anisah/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024