Inibaru.id - Bertempat di Dusun Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kamu nggak bakal kesulitan menuju ke waduk Jatibarang ini. Pasalnya, akses untuk menuju ke situ masih satu area dengan obyek wisata Goa Kreo.
Setelah diresmikan langsung oleh Wali Kota Semarang, Hendra Prihadi, pada 11 Mei 2015, Waduk Jatibarang mengalami kemajuan yang pesat. Pemerintah Kota Semarang juga ambil bagian dalam memperindah tempat ini demi menarik wisatawan. Hasilnya, waduk ini sukses jadi referensi wsata yang menjanjikan di Kota Atlas.
Plaza Waduk Jatibarang yang didesain sedemikian indah. (Inibaru.id/ Audrian F)
Terdapat plaza yang cukup luas buat kamu yang ingin mengabadikan momen dengan latar belakang waduk. Plaza tersebut sudah dibuat seindah mungkin dengan tambahan fasiltas yang cukup oke seperti kursi taman dan lampu. Lumayanlah untuk berfoto. Selain itu ada juga jogging track yang nyaman dan bersih untuk kamu lari.
Menariknya, sebelum menuju ke waduk ini kamu melewati Desa Wisata Kandri yang juga menjual berbagai pernak-pernik oleh-oleh serta banyak destinasi wisata lain yang nggak kalah menarik untuk kamu kunjungi.
Yang lebih menakjubkan lagi, ada perahu wisata yang bisa kamu naiki berkeliling waduk. Panorama yang disuguhkan cukup menarik. Bukan sekadar perahu wisata ya, tapi perahu motor. Jadi saat menaikinya kamu akan merasakan sensasi angin yang sepoi-sepoi. Wuiih, seru bukan? Untuk menaikinya kamu perlu merogoh kocek RpP 100 ribu saja untuk 4 orang.
Waduk Jatibarang ini sebenarnya meliputi 4 kelurahan dari 2 kecamatan. Yaitu Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo di Kecamatan Gunungpati, serta Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang termasuk Kecamatan Mijen.
Menurut pengelola, luas Waduk Jatibarang ini 189 hektar. Saking luasnya terdapat pulau kecil di tengah yang digunakan untuk pembiakan monyet ekor panjang. Pulau inilah yang disebut dengan Goa Kreo.
Pengelola wisata Waduk Jatibarang ini merupakan swadaya masyarakat setempat yang terkumpul dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur. Majuri, ketua Suko Makmur berkata kalau waduk yang sudah berjalan selama sudah hampir 5 tahun ini semakin berkembang dan sudah banyak dikenal oleh masyarakat dari berbagai daerah.
“Tempat ini semakin baik. Banyak dikunjungi wisatawan daerah. Bahkan kemarin ada turis dari Jerman yang datang ke sini dan mencoba menaiki perahu untuk keliling waduk,” tukasnya.
Oh, iya. Kalau kamu lapar dan haus karena telah terlalu asyik berwisata, kamu nggak perlu keluar area waduk untuk mencari makanan. Cukup di sini saja. Kamu bisa menepi sebentar untuk menikmati berbagai makanan dan es kelapa muda yang menyegarkan di deretan warung makan yang tersedia.
Bagaimana, Millens, kamu sudah pernah ke sana? Kalau belum yuk tunggu apa lagi, recommended banget nih. (Audrian F/E05)