BerandaAdventurial
Kamis, 4 Jul 2018 08:00

Yuk, Jelajahi Gunung Lawu Melalui Cemoro Sewu!

Gunung Lawu (Tanahnusantara.com)

Di antara tiga jalur pendakian menuju Gunung Lawu, Cemoro Sewu menjadi jalur terfavorit bagi para pendaki. Seperti apa keindahan jalur ini hingga sampai ke puncak?

Inibaru.id – Terbakarnya hutan di Gunung Lawu beberapa waktu lalu membuat pihak pengelola menghentikan semua aktivitas pendakian di sana. Kebakaran di Argo Tiling petak 63 RPH Nglerak BKPH Lawu Utara Karanganyar, Jawa Tengah itu membuat tim SAR harus bergerak cepat mengevakuasi 300 orang. Ini sekaligus menutup seluruh jalur pendakian.

Jalur-jalur pendakian yang ditutup meliputi Candi Cetho di Karanganyar, Cemoro Sewu di Magetan, dan Cemoro Kandang di Tawangmangu.

Pendaki melintas di bekas kawasan terbakar di Gunung Lawu. (Antara Foto/Siswowidodo)

Sebelum terbakar, Gunung Lawu adalah salah satu destinasi favorit bagi para pendaki. Berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur, gunung ini "menyenggol" tiga kabupaten sekaligus, yaitu Karanganyar, Magetan, dan Ngawi.

Dari tiga jalur pendakian yang ada, Cemoro Sewu menjadi jalur pendakian terfavorit karena jaraknya pendek dan treknya disusun rapi seperti anak tangga.

Salah satu posko di jalur pendakian Cemoro Sewu (manusialembah.com)

Basecamp Cemoro Sewu memiliki halaman yang luas, lengkap dengan musala dan toilet. Pendaki biasa mengecek perlengkapan di sini. Kamu juga nggak perlu khawatir kesulitan mencari makanan, karena ada banyak warung yang bisa kamu singgahi. Oya, sekurangnya ada lima pos yang bakal kamu temui hingga tiba di puncak Gunung Lawu.

Jalur menuju Pos 1 masih terbilang landai. Matamu juga akan dimanjakan dengan hamparan hijau perkebunan warga dan lebatnya pepohonan pinus yang tinggi menjulang. Terus, kamu juga bisa mengisi air di Sendang Panguripan yang menjadi sumber mata air bagi warga setempat.

Cantik kan pemandangannya? (travelingyuk.com)

Pendaki biasanya mulai tertantang saat menuju Pos 2. Jalur yang lumayan terjal dan aroma belerang dari Kawah Candradimuka akan menyambutmu. Menariknya, kamu akan menjumpai batu keramat berbentuk ayam yang disebut Watu Jago.

Kian ke atas, jalur yang kamu tempuh tentu semakin terjal. Kamu juga kudu lebih berhati-hati. Tebing dan jurang akan menemanimu menuju Pos 3. Pun halnya di Pos 4 dengan trek berbentuk zig-zag. Namun, ini sebanding dengan panorama yang kian memanjakan mata.

Area perkemahan di Gunung Lawu (jetranirezadias.com)

Kamu juga bakal menemukan goa vertikal bernama Sumur Jolotundo saat menuju Pos 5. Oya, berbeda dengan Pos 4, area istirahat di Pos 5 cukup luas. Di sana juga ada warung makan. Kamu bisa bersantap alakadarnya sembari menikmati jajaran gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari Pos 5, kamu akan melewati Hargo Dalem untuk menuju Hargo Dumilah, puncak tertinggi Gunung Lawu. Sebelum tiba di Hargo Dumilah, mampirlah ke Sendang Drajat yang menjadi tempat untuk berkemah para pendaki. Tidur berselimutkan dinginnya udara pegunungan dan kerlip bintang tentu akan menjadi pengalaman yang nggak kamu lupakan.

Hargo Dumilah, puncak tertinggi Gunung Lawu. (sekapursirihh.wordpress.com)

Nah, gimana, tertarik untuk menjelajahi Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu? Gunung ini bisa banget kamu jadikan tujuan agenda liburanmu berikutnya. Sudah siap, Millens? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024