BerandaAdventurial
Senin, 29 Des 2019 10:00

Mengintip Pemandian Kesultanan Yogyakarta Zaman Dulu; Tamansari

Gapura Agung atau Gedong Gapuro Hageng yang dahulu menjadi pintu masuk ke Tamansari. (Inibaru.id/ Audrian F)

Di Yogyakarta ada sebuah objek wisata yang merupakan bekas bangunan yang digunakan untuk pemandian keluarga Kesultanan Yogyakarta. Tempat ini dikenal dengan nama Tamansari.<br>

Inibaru.id -Sebetulnya kunjungan saya ke objek wisata Tamansari Ngayogyakarta ini karena terpengaruh salah satu konten channel Youtube “Kisah Tanah Jawa”. Mereka menyinggung sejarah sudut-sudut Kota Yogyakarta lewat kacamata metafisik. Nah, salah satunya adalah Tamansari ini. Dari situ saya jadi merasa tertarik untuk mengunjunginya langsung pada Selasa (17/12) pagi.

Saya masuk ke Tamansari bukan lewat pintu depan, tapi melalui Pasar Ngasem karena di sana terdapat tulisan “Parkir Tamansari”. Bagi seseorang yang baru kali pertama ke sana dan sendirian, jujur saja ini membingungkan.

FYI, area Tamansari berada di daerah permukiman dan situsnya tersebar. Untuk masuk ke setiap situs, kamu perlu selalu memperlihatkan tiket masuk seharga Rp 6500 ini. Jadi, jangan sampai hilang ya.

Jarak antarsitus memang nggak terlalu jauh, tapi lumayan bikin gempor. Kamu harus melewati lorong bawah tanah, mendaki, melalui anak tangga yang nggak tinggi tapi banyak. Duh, di sini kebugaran tubuhmu bakal terlihat. He

Kalau kamu cukup modal dan nggak mau capek sendirian, kamu bisa menyewa pemandu yang kebanyakan mematok Rp 50 ribu. Tapi karena sedang berada dalam mode hemat, saya nggak menyewa pemandu. Untungnya ada brosur pariwisata Tamansari yang banyak membantu saya.

Jalan menuju Pasiraman Umbul Binangun. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Tamansari Ngayogyakarta ini dibangun pada 1684 (1758 M). Kala itu Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I. Situs ini dibuat untuk tempat rekreasi dan kolam pemandian anggota kerajaan.

Dalam kesendirian saya menikmati Tamansari, tanpa sengaja saya mendengar penjelasan pemandu kepada wisatawan. Saya lirik nama di ID Card-nya; Wardi. Dia berkata kalau Tamansari merupakan tempat yang eksklusif bagi kalangan keraton.

“Tempatnya cukup intim. Khusus untuk kalangan keraton. Mungkin bagi kami yang rakyat biasa ini belum bisa sebebas sekarang. Dulu juga belum ada lampu. Pakainya masih sentir,” ujar Wardi.

Namun Wardi juga menyampaikan pengetahuan penting, yakni bahan baku dinding penyusun situs Tamansari ini bukanlah bikinan Belanda. Namun berasal dari Eropa dataran Portugis atau Maroko.

Lantaran nggak enak karena mennguping, akhirnya saya menjauh.

Sumur Gumuling sering dijadikan spot foto oleh para pengunjung. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Terdapat 21 bangunan di situs Tamansari ini. Namun yang utama dan ikonik adalah pada Gedong Gapura Hageng, Pasiraman Umbul Binangun, Gedong Gapura Panggung, Sumur Gumuling, dan bangunan tertinggi di antara lainnya yakni Pulo Kenanga.

Berkunjung ke Tamansari, dari apa yang saya lihat, daya trik besarnya adalah banyaknya sektor yang cukup cantik untuk dijadikan spot foto. Meskipun mempelajari sejarahnya juga nggak kalah penting namun kenyataannya pengunjung di sini seperti itu..

Tertarik berkunjung? Jangan lebih dari pukul 15.00 WIB, ya. Satu lagi pesan Wardi yang harus saya dengar sebelum melangkah pergi, "jangan melamun."

Kamu sudah pernah berkunjung ke Tamansari belum, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: