BerandaAdventurial
Kamis, 9 Jul 2025 15:06

Jalur Pendakian ke Rinjani Diperketat, Pendaki Wajib Menginap di Sembalun sebelum 'Muncak'

Ilustrasi: Sebelum 'muncak', wisatawan diharuskan menginap sehari di Sembalun yang menjadi pintu gerbang menuju Gunung Rinjani. (Laughtraveleat)

Selain pendaki wajib menginap sehari di Sembalun, pemerintah juga mengambil sejumlah langkah serius untuk mengevaluasi jalur pendakian di Indonesia, termasuk ke Gunung Rinjani.

Inibaru.id - Pemerintah pusat dan daerah sepakat memperketat prosedur keselamatan pendakian Gunung Rinjani menyusul insiden tragis yang menewaskan wisatawan asal Brasil, Juliana Marins. Perempuan 27 tahun itu tewas setelah jatuh ke jurang sedalam sekitar 600 meter saat mendaki.

Kejadian itu pun menyita perhatian publik, terutama karena menyangkut prosedur keselamatan dan tanggung jawab pemandu dalam mendampingi pendaki.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juliana Marins dikabarkan mengalami kelelahan sebelum akhirnya terjatuh di kedalaman ratusan meter. Dia mengeluhkan sakit dan memutuskan berhenti. Namun, rekan-rekannya tetap melanjutkan perjalanan dan meninggalkannya.

"Karena memang situasi lapangannya seperti itu, yang bersangkutan menyatakan sakit, nggak sanggup lagi naik," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan di Kompleks DPR RI pada awal Juli lalu. "Seharusnya kan ada yang menunggu!"

Pendakian Rinjani Diperketat

Ilustrasi: Pemerintah akan memperketat SOP pendakian buntut dari kecelakaan yang menimpa wisatawan Brasil saat menaiki Gunung Rinjani. (Laughtraveleat)

Menanggapi kejadian ini, pemerintah pun merespons dengan sejumlah langkah konkret, termasuk melakukan evaluasi besar-besaran terhadap standar pendakian di seluruh Indonesia, khususnya bagi wisatawan mancanegara.

"Dari kasus ini, kami akan melakukan evaluasi. Kami akan perketat SOP ke depan, terutama untuk wisatawan yang memang ingin mendaki gunung," kata Budi Gunawan. "Standar keamanan harus kita perketat, termasuk standar para pemandu pendakian."

Dalam kesempatan tersebut, Budi menyebutkan bahwa tuntutan hukum dari pihak keluarga atau lembaga non-pemerintah terhadap kondisi ini bisa saja dilakukan, meskipun belum ada indikasi langsung keterlibatan pemerintah Brasil dalam proses tersebut.

"Kemungkinan (tuntutan) itu ada, tapi sampai sekarang belum ada indikasi langsung pemerintah Brasil," jelasnya.

Wajibkan Menginap sebelum 'Muncak'

Ilustrasi: Kewajiban menginap sehari di Sembalun menjadi upaya pemkab untuk menanggulangi potensi kelelahan saat mendaki Gunung RInjani. (Travelbuddies)

Setali tiga uang, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga telah mengambil langkah taktis untuk mencegah peristiwa serupa terulang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mewajibkan pendaki yang akan naik ke Rinjani untuk menginap dulu semalam di Sembalun.

"Menginap di mana saja boleh, yang penting menginap dulu semalam di Sembalun," tegas Bupati Lombok Timur Haerul Warisin, Senin (8/7). "Begitu tiba di Sembalun, pokoknya harus istirahat dulu."

Sedikit informasi, Sembalun adalah desa kecil di kaki gunung Rinjani yang menjadi pintu masuk resmi para pendaki. Iron, sapaan akrab Haerul, menerbitkan kebijakan ini untuk memastikan pendaki dalam kondisi fisik prima sebelum "muncak".

"Surat Keputusan Bupati terkait kebijakan ini akan segera diterbitkan. Selain itu, pelatihan keselamatan juga akan diberikan kepada para porter agar mereka siap ketika mengalami situasi darurat," tandasnya.

Oya, untuk meminimalisasi kejadian serupa, pemerintah juga tengah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat sistem informasi dan peringatan dini di jalur pendakian seperti memasang tanda peringatan, menerapkan teknologi pelacak, sertifikasi bagi pemandu, dan pembatasan jumlah pendaki.

Bagaimana menurutmu, perlukah evaluasi menyeluruh ini diterapkan untuk "merapikan" jalur pendakian dari potensi bahaya yang bisa mengancam para pelancong? (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: