Inibaru.id – Kamu pasti pernah mendengar nama Laut Merah, kan, Millens? Nama laut ini berada di antara Mesir dan Semenanjung Arab. Laut ini cukup terkenal karena disebut dalam kisah-kisah para nabi. Salah satunya yang paling terkenal tentu saja adalah kisah Nabi Musa yang dapat membelah lautan.
Mengingat warna air laut biasanya adalah biru dan kehijauan, banyak orang yang keheranan dengan nama Laut Merah. Apalagi, dalam Bahasa Inggris, sebutannya juga Red Sea. Lantas, apakah warna laut ini memang pernah merah?
Jadi gini, Millens, Laut Merah dikenal memiliki air yang cenderung hangat. Selain itu, air laut ini juga dikenal salah satu paling asin di seluruh dunia. Laut ini juga terkoneksi dengan Laut Mediterania di selatan Eropa berkat adanya Terusan Suez.
Soal warna, ternyata warna air Laut Merah pernah benar-benar merah, lo, Millens? Tapi, hal ini nggak terkait dengan hal mistis atau akibat bencana yang membuatnya penuh darah. Penyebabnya adalah adanya ganggang di bawah laut.
Setiap musimnya, ada masa saat ganggang laut di bawah air Laut Merah akan mati. Saat itulah ganggang-ganggang ini akan mengubah warna air laut dari yang biasanya biru atau kehijauan menjadi cokelat atau seperti merah.
Selain dipengaruhi oleh ganggang, ada juga penyebab lain laut ini dikenal dengan Laut Merah, yakni keberadaan Pegunungan Edom dekat dengan lautan ini. Pegunungan ini didominasi oleh tanah dan bebatuan berwarna merah. Hal ini membuat pantulan air lautnya pun menjadi terlihat merah.
Sebagaimana di wilayah-wilayah Afrika utara dan Jazirah Arab lainnya, Laut Merah juga memiliki curah hujan yang cenderung minim. Wilayah ini juga memiliki iklim empat musim. Saat musim panas, di sekitar Laut Merah suhu udaranya bisa saja mencapai 40 Derajat Celcius!
Di sekitar Laut Merah juga terkadang terjadi badai pasir. Hal ini tentu membuat pemandangan di sekitar laut ini menjadi sangat dramatis.
Gimana, Millens, kamu tertarik nggak untuk berkunjung ke Laut Merah? Sepertinya tempatnya cukup menarik, ya? (Kom/IB09/E05)