BerandaAdventurial
Jumat, 28 Des 2017 01:30

Berpetualang ke Coban Sumber Pitu Pujon

Coban Sumber Pitu Pujon. (piknikasik.com)

Kota Malang memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari wisata keluarga hingga wisata alam yang menantang seperti petualangan menyusuri Coban Sumber Pitu Pujon.

Inibaru.id - Terkenal dengan Kota Batu, Malang memiliki banyak destinasi wisata liburan yang menarik. Salah satunya yaitu air terjun Sumber Pitu Pujon. Barada di wilayah hutan perhutani Kabupaten Malang, air terjun Sumber Pitu Pujon menjadi tempat wisata yang cocok buat kamu yang berjiwa petualang.

Disebut Coban Sumber Pitu yang dalam bahasa Indonesia artinya air terjun dengan tujuh sumber. Hal ini dikarenakan air terjun sumber pitu memiliki tujuh air terjun yang saling berdekatan dan memenuhi tebing selebar kurang lebih 50 meter.

Berada di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Coban Sumber Pitu atau lebih dikenal Coban Pitu, terbilang masih alami dan tersembunyi di tengah hutan. Jadi, untuk menikmati keindahan Coban Pitu, kamu harus bersusah payah terlebih dahulu. Maklum saja, areanya tersembunyi di balik rerimbunan hutan belantara Kalau nggak terbiasa dengan aktivitas pencinta alam maupun trekking, tentunya perjalanannya akan terasa berat.

Menuju ke Coban Pitu, kamu harus melewati jalanan tanah melewati hutan pinus, hutan belantara, perbukitan, hingga padang rumput ilalang dimana terdapat jurang yang cukup dalam di sana. Tapi tenang saja, dengan akses jalan yang kamu lewati, semua yang kamu temui selama perjalanan akan menjadi daya tarik tersendiri.

Untuk ke sana, dari Kota Malang kamu tinggal menuju ke arah Batu. Lalu ambil arah menuju jalan Batu-Kediri. lurus saja sampai ketemu pertigaan dengan sebuah patung sapi yang dikenal dengan pertigaan Ringin Punden lalu belok ke kiri. Dari sana lurus saja menuju ke barat menuju ke dusun pujon kidul. Ikuti saja petunjuk arah ke Sumber Pitu kemudian belok kiri yang akan memasuki perkebunan Warga hingga ke pintu Registrasi.

Baca juga:
Petirtaan Jalatunda, Ketika Air Tak Berhenti Mengalir
Pulau Maratua, Surga Para Penyelam

Tapi jika naik kendaraan umum, kamu dari terminal Arjosari bisa naik angkot ke terminal Ladungsari dan kemudian naik bus jurusan Jomang-Kediri. Jika dari terminal batu, kamu dapat naik angkot jurusan Ngantang atau Kasembon. Setelah itu turun di pertigaan Ringin Punden dan dilanjutkan dengan naik ojek.

Setelah itu kamu pun akan memasuki kawasan Pujon Kidul yang ditandai dengan suasana desa yang sangat terasa. Selanjutkan kamu akan menemukan pos registrasi dan akan dipungut biaya Rp 10 ribu per orang. Di Pos Registrasi ini juga terdapat lapangan yang merupakan camping Ground serta sudah difasilitasi dengan toilet dan terdapat juga lahan parkir.

Menukil dari wisatajatim.info, setelah melewati Pujon Kidul, kamu masih harus melewat tiga jalur yang cukup menantang untuk bisa sampai ke Coban Pitu. Tapi tenang saja karena akan ada pemandu yang akan menemani untuk sampai ke sana kok.  

Di jalur pertama yang merupakan jalur offroad, kamu bisa menggunakan kendaran offroad seperti mobil offroad, motor cross, ataupun berjalan kaki. Di jalur ini, kontur jalannya naik turun dengan jalan yang berlubang dan berbatu sepanjang sekitar 2,7 KM. Selanjutnya di jalur kedua adalah jalur mendaki. Kamu harus mendaki setinggi 3 KM hingga sampai di jalan tanah yang berkontur naik-turun melewati semak berduri dan rumput ilalang. Jalur ini cocok nih buat kamu yang suka climbing. Asyiknya lewat jalur ini, kamu akan dihibur dengan pemandangan gunung dan tebing yang indah serta curam sepanjang pendakian.

Sampai di jalur terakhir, kamu harus melewati jalan sempit dengan tebing-tebing yang cukup curam dan juga dipenuhi dengan pohon-pohon lebat. Saat musim penghujan, kondisi jalan pun menjadi berlumpur, licin dan lemban. Setelah melewati jalur ini, kamu pun akan pun akan mulai mendengar suara air bergemuruh dan udara yang semakin dingin. Itu tandanya  lokasi yang dituju makin dekat.

Eits, jangan senang dulu, karena ternyata perjuangan belum berakhir. Sebelum bisa menikmati keindahan yang ditawarkan Coban Pitu, kamu masih harus melewati tebing dengan kemiringan 45 derajat dan ditutupi tumbuhan rambat.

Baca juga:
Hutan Dongeng di Timur Pulau Jawa
Di Tengah Bentangan Pasir Tana Toraja

Meskipun perjalanan yang dilalui cukup berat, nyatanya semuanya terbayarkan dengan keindahan panorama dari Coban Sumber Pitu yang bersanding sempurna dengan lebatnya hutan yang mengelilinginya.

Keindahan air terjun yang sebenarnya terdapat sembilan terjunan ini berada di kawasan hutan lindung di mana masih tersebar coban lain yang tak kalah indah, terhitung ada 14 coban. Namun, Coban Sumber Pitu ini bisa dibilang paling menakjubkan dengan segala tantangan dan pesonanya.

Oya, Kota Malang punya dua air terjun dengan nama Coban Pitu, lo. Selain Coban Pitu Pujon, ada Coban Pitu lainnya yang berada di Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang. Jadi, kamu jangan sampai salah rute ya. Kalau nggak, kamu harus putar balik dengan estimasi waktu sekitar dua jam perjalanan. (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024