Inibaru.id – Seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Purworejo pun memiliki beberapa tempat bersejarah. Salah satu tempat bersejarah di kabupaten ini adalah Benteng Pendem. Di sana, tersimpan kisah menyedihkan tentang penderitaan rakyat Indonesia di bawah penjajah Jepang.
Sebelum dibangun menjadi lokasi pengintaian, tentara Jepang merampas lahan seluas 500 hektare dari tiga desa yaitu Desa Dadirejo, Desa Sumorejo, dan Desa Bapangsari. Selain merampas, tentara Jepang juga memaksa sekitar 200 pekerja membantu mereka melakukan pembangunan.
Di bawah ancaman militer, tenaga para pekerja dibayar dengan upah yang murah. Sayang, angka tersebut belum bisa menuntaskan target pembangunan Jepang.
Negeri Sakura kemudian mendatangkan para pekerja dari luar daerah untuk menjadi romusha. Lantaran nggak diberi upah, nggak sedikit yang meninggal selama proses pembangunan.

Vandalisme merusak bagian dalam Benteng Pendem. (Iqbalkautsar)
Nggak cukup sampai di situ. Setelah pembangunan Benteng Pendem selesai, Jepang mengusir dan membakar rumah-rumah warga. Sebelum pergi, warga diperbolehkan membawa harta-benda mereka. Sejak itulah Desa Dadirejo sepenuhnya dihuni militer Jepang.
Penjajahan memang melahirkan banyak kisah sedih. Sejarah pilu yang dialami masyarakat Dadirejo tentu membuka mata bangsa Indonesia untuk lebih menghargai kemerdekaannya.
Sekarang, Indonesia sudah merdeka. Untuk berterima kasih pada putra bangsa yang gugur, yuk, isi kemerdekaan ini dengan mencetak prestasi! (IB06/E03)
