BerandaTradisinesia
Jumat, 6 Apr 2023 18:33

Uniknya Masjid Ciptomulyo Pengging, Kiblatnya Serong ke Kiri

Masjid Ciptomulyo Pengging di Boyolali. (Jatengdaily/Yanuar)

Kebanyakan masjid di Indonesia memiliki arah kiblat sedikit serong ke kanan. Tapi, di Masjid Ciptomulyo Pengging, Boyolali, kiblatnya justru serong ke kiri. Apa yang menyebabkan keunikan ini?

Inibaru.id – Kebanyakan masjid di Indonesia memiliki halaman utama yang menghadap ke timur. Hal ini membuat jemaah bisa dengan mudah melihat arah kiblat begitu akan beribadah. Tapi, hal ini nggak berlaku bagi Masjid Ciptomulyo Pengging yang ada di Boyolali, Jawa Tengah. Soalnya, masjid ini justru memiliki halaman depan yang menghadap ke tenggara.

Karena posisi halaman depannya yang nggak biasa, posisi kiblat di masjid ini pun berbeda dari masjid-masjid pada umumnya yang biasanya sedikit serong ke kanan. Di masjid ini, arah kiblatnya justru serong ke kiri. Hal ini dibenarkan oleh sesepuh masjid Achmadi.

“Arah kiblatnya memang sudah begini sejak saya kecil, serong ke kiri. Kelihatannya masjid menghadap tenggara. Kalau orang nggak cermat, kiblatnya kesannya menghadap ke selatan,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Radar Solo, Kamis (9/4/2022).

Karena arah kiblatnya yang unik ini pula, Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah memutuskan untuk memasang plakat penunjuk arah kiblat di lantai serambi depan. Tujuan pemasangan plakat berbahan kuningan tersebut tentu agar jemaah yang pengin beribadah nggak kebingungan.

Sudah Berusia Lebih dari Seabad

Petunjuk arah kiblat di Masjid Ciptomulyo Pengging. (Googlestreetview/Soeparno Soe)

Nggak hanya pemilihan arah hadap bangunan yang unik, Masjid yang bisa kamu temui di kompleks wisata religi Pengging, Banyudono tersebut juga punya sejarah panjang. Masjid ini sudah eksis sejak 1905 lalu dan dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono X.

“Pendirinya Paku Buwono X, Raja Keraton Surakarta. Beliau pula yang memberikan namanya. Artinya adalah agar kehidupan kita sebagai manusia lebih mulia” lanjut Achmadi sebagaimana dikutip dari Detik, Kamis (9/5/2019).

Meski sudah tua dan telah beberapa kali direnovasi, bentuk Masjid Ciptomulyo masih sama dengan saat kali pertama dibangun. Tiang dan usuk yang terbuat dari kayu jati juga masih asli. Bahkan, prasasti kayu dengan aksara Jawa yang menunjukkan waktu pendirian masjid tersebut masih sama.

Peninggalan lain dari Paku Buwono X yang masih bisa dipakai di masjid tersebut adalah bedug dan kentongan. Bedug tersebut masih dibunyikan setiap kali waktu azan salat wajib tiba. Sementara itu, kentongan hanya dibunyikan pada saat waktu salat Subuh dan Maghrib saja.

O ya, kalau kamu menilik bentuk atap dari masjid ini, ada kesan Eropa yang kuat. Apalagi, mustaka dengan penanda arah anginnya juga cenderung lebih mirip dengan atap gereja daripada mustaka masjid khas Jawa. Keunikan ini disebabkan oleh keterlibatan salah satu arsitek Keraton Surakarta dari Eropa, Rademaker dalam proses pembangunannya.

Unik banget ya Masjid Ciptomulyo Pengging ini. Kapan nih kita mengunjunginya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: