BerandaTradisinesia
Sabtu, 25 Mei 2018 08:22

Tradisi Mengunyah Sirih sebagai Simbol Rasa Hormat

Sirih dan bahan-bahan pelengkapnya. (sindonews.com)

Mengunyah sirih atau dikenal dengan menginang merupakan tradisi khas Indonesia yang masih ada sampai saat ini. Tradisi ini sering dijumpai dalam perjamuan tamu, perkawinan, dan upacara adat.

Inibaru.id – Sirih merupakan jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat. Nggak hanya bermanfaat sebagai obat, daun yang bernama latin piper betle ini juga memiliki peran dalam berbagai kegiatan adat di Indonesia. 

Sobat Millens pernah mendengar tradisi menginang? Tradisi ini dilakukan dengan mengunyah sirih bersamaan dengan bahan lain hingga membuat mulut berwarna oranye kemerahan. Nah, itulah yang disebut dengan menginang, atau tradisi memakan sirih.

Kompas.com (17/12/2014) menulis, tradisi mengunyah sirih menyimbolkan ketulusan dan rasa hormat kepada orang lain. Tradisi menginang juga sebagai tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan. Oleh karena itu, sirih pinang selalu ada dalam perjamuan tamu, perkawinan, atau upacara adat.  

Yap, pohon sirih memerlukan tanaman atau media lain untuk tumbuh menjalar. Hebatnya, dia nggak akan membuat tanaman tersebut mati. Ia menghormati hidup tanaman lain. sudah jelas kan, Millens?

Meski sudah banyak daerah yang meninggalkan tradisi ini, kamu masih bisa kok menjumpai ritual ini di Sumatra Barat dan masyarakat di bagian timur Indonesia seperti di Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Sirih juga kerap kali disuguhkan untuk tamu kehormatan. Kamu bakal menyinggung perasaan si empunya rumah jika menolak memakannya. Ha ha

Sirih ini nggak dikonsumsi begitu saja lo. Ada beberapa bahan tambahan seperti buah pinang, kapur, gambir, cengkih, dan tembakau. Mungkin buat kamu yang tinggal di luar wilayah-wilayah tadi merasa asing dengan kebiasaan ini. Di Jawa, kebiasaan ini dahulu biasa dilakukan. Sekarang, mungkin kamu akan melihat satu atau dua orang manula saja yang masih menginang.

Sejarah Menyirih

Ada banyak versi mengenai awal munculnya budaya bersirih ini, Sobat Millens. Dikutip dari goodnewfromindonesia.id (24/1/2017), dalam sebuah legenda asal Bugis, Sawerigading menyebutkan jika I Lagaligo, kerap kali mengunyah sirih sebagai sarana untuk menenangkan diri.

Sedangkan dalam hikayat Batak menyebutkan adanya tanaman sirih sebagai tanda kebesaran ilmu medis Batak Kuno. Selain itu, pada Kitab Negarakertagama, keberadaan sirih konon kerap dijumpai sebagai sarana perjamuan antara para raja.

Sebagian masyarakat percaya, mengunyah sirih pinang bisa menguatkan gigi dan menyegarkan mulut. Sayangnya, hal ini justru berbalik dengan penelitian medis. Terlalu sering mengonsumsi sirih dengan tambahan bahan lain seperti kapur dan tembakau, justru malah akan menimbulkan karang gigi. Waduh!

Selain itu, kapur yang dikonsumsi bersama sirih dapat mengubah zat asam air liur menjadi bersifat basa. Hal ini dapat memicu bakteri dalam mulut semakin cepat berkembangbiak. Jadi, kamu mau mencoba makan sirih? Siap-siap dengan rasa ‘unik’nya ya, Millens. Ha-ha. (IB12/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: