Inibaru.id – Millens, pernah menonton Tari Zipin? Dari namanya, tarian ini terdengar khas Melayu, ya! Yap, Tari Zipin atau Zapin ini memang merupakan tarian rumpun Melayu yang memperoleh pengaruh kebudayaan Arab.
Tari Zipin berkembang pesat di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mengutip indodemak.wordpress.com (28/3/2016), Tari Zipin sering digunakan sebagai medium dakwah Islam melalui syair-syairnya. Tetapi, selain edukatif, tarian juga bersifat menghibur banget, kok.
Dulu para penari dalam tarian ini hanyalah laki-laki. Namun, sejak 1960-an, Tari Zipin mulai ditarikan oleh penari perempuan. Eits, tarian dengan penari campuran juga kerap dilakukan, lo. Jumlah penari campuran mempunyai ketentuan khusus, yakni sepuluh penari perempuan dan sepuluh penari laki-laki.
Tarian Zipin terdiri atas tiga bagian, seperti ditulis laman lib.unnes.ac.id. Pertama, sepuluh penari putra dan sepuluh penari putri memasuki panggung dan berdiri sejajar. Kemudian, mereka melakukan tarian pembuka, yaitu gerak salam dan gerak gedruk. Gedruk merupakan istilah bahasa Jawa yang berarti mengentakkan kaki ke lantai.
Bagian kedua merupakan bagian inti. Para penari menari secara berpasangan dengan gerakan-gerakan tertentu seperti meloncat, melambai, atau berjingkat. Bagian terakhir merupakan penutup. Pada penutupan ini, para penari melakukan gerak pamit atau izin untuk meninggalkan area pementasan.
Oya, para penari ini mengenakan pakaian khusus berupa baju lengan panjang dan celana panjang. Penari juga memakai kain, sarung, peci, atau kerudung sesuai kebutuhan.
Pertunjukkan Tari Zipin ini diiringi alat musik tertentu seperti rebana dan gambus. Kamu bakal menemukan alat musik berupa marwas, simbal, atau tamborin saat tarian ini ditampilkan. Agar penampilan terasa lebih hidup dan menarik, alat musik elektrik seperti kibor dan gitar listrik juga dipakai.
Menarik banget, ya? Jadi pengin menonton pertunjukkan Tari Zipin ini, deh. Sepakat, Millens? (IB08/E02)