Inibaru.id – Hingga saat ini, pertunjukan wayang masih kerap digelar di sejumlah tempat. Beberapa pihak juga melakukan pelbagai inovasi pada kesenian Indonesia yang diakui United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sejak 2003 itu. Salah satu inovasinya adalah kehadiran Wayang Wahyu.
Bila sebagian wayang dibawakan dengan cerita Mahabarata atau Ramayana, Wayang Wahyu berbeda. Wayang yang digagas Timotheus L. Wignyosoebroto ini justru membawakan kisah-kisah yang ada di Alkitab. Hal ini mirip dengan yang dilakukan Walisongo dalam menyebarkan ajaran Islam pada zaman dulu.
Wayang Wahyu diresmikan pada pertunjukan pertamanya di Surakarta 2 Februari 1960 silam. Saat itu, lakon yang dibawakan adalah “Malaikat Mbalelo” yang kisahnya diambil dari Alkitab. Kendati sudah diresmikan, Wayang Wahyu baru benar-benar diakomodasi selang lima belas tahun kemudian. Waktu itu didirikan sebuah komite yang terdiri atas para dalang, pembuat wayang, pemain gamelan, dan pihak gereja yang bertugas mengakomodasi kegiatan Wayang Wahyu.
Bentuk Wayang Wahyu. (Damasusagung)
Dilansir Kompas.com (23/4/2017), menurut Pastur Paroki Mater Dei Romo Raymundus Sugihartanto, Wayang Wahyu sengaja digunakan untuk mengingatkan umat paroki yang mayoritas dekat dengan budaya Jawa agar menjaga keharmonisan baik di dalam lingkup gereja maupun di masyarakat.
"Dengan budaya, kita bisa menyatukan lagi dengan banyak pribadi. Ini ditandai dengan simbol gamelan yang dipukul banyak orang. Sebenarnya ini bisa menjadi salah satu cara untuk mempersekutukan yang berbeda-beda tapi menjadi sebuah melodi kehidupan yang bagus. Ini indah sekali." kata Romo Raymundus Sugihartanto.
Secara bentuk, Wayang Wahyu nggak jauh berbeda dengan wayang kulit pada umumnya. Wayang ini terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Namun, bentuknya berbeda dengan wayang kebanyakan. Bentuk yang dipakai yakni tokoh-tokoh dalam agama Kristen seperti tokoh Yesus yang digambarkan berjenggot dan terdapat lingkaran di atas kepalanya. Ada juga tokoh malaikat dengan sayap yang membentang.
Pertunjukan Wayang Wahyu juga diiringi gamelan seperti wayang lainnya. Namun, yang membedakan adalah lagu yang dilantunkan bertema kerohanian Kristen atau Katolik. Jam tayangnya pun lebih pendek, hanya dua hingga empat jam. Sangat berbeda dengan wayang biasa yang bisa dimainkan hingga sembilan jam.
Wayang Wahyu biasanya digelar untuk memperingati hari-hari besar umat Kristen dan Katolik, seperti Natal, Paskah, atau ulang tahun Gereja. Wah, semakin kreatif, ya, Millens. (IB07/E04)