BerandaTradisinesia
Senin, 7 Mei 2023 17:00

Sejarah Mengerikan Brug Bondol Bumiayu, Brebes

Brug bodol Bumiayu sering jadi lokasi kecelakaan mengerikan. (Google Street View)

Brug Bondol Bumiayu dikenal sebagai jembatan dengan kasus kecelakaan yang cukup tinggi. Konon, kecelakaan-kecelakaan tersebut terkait dengan cerita mistis dan sejarah mengerikan pada zaman Belanda.

Inibaru.id – Brug Bodol Bumiayu dikenal sebagai salah satu lokasi di mana kecelakaan parah sering terjadi. Banyak warga yang kemudian mengaitkan kasus-kasus kecelakaan tersebut dengan cerita mistis dan sejarah mengerikan dari jembatan tersebut.

Salah satu kasus kecelakaan yang paling parah di Brug Bodol Bumiayu terjadi pada Selasa (11/12/2018) lalu. Truk tronton mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan lain, termasuk sepeda motor. Akibatnya, lima orang tewas dan tujuh orang luka-luka.

FYI, Millens, ‘brug’ adalah istilah Bahasa Belanda untuk jembatan. Sementara itu nama ‘bodol’ di sini bukan berarti ‘rusak’ dalam Bahasa Jawa, melainkan berasal dari kata lain, yaitu ‘podol’ yang berarti jeroan.

Mengapa begitu? Selain kecelakaan mengerikan pada 2018 tersebut, banyak kecelakaan mengerikan lain yang memakan korban jiwa atau luka berat.

Banyak korban yang tewas dengan kondisi isi perut atau jeroannya terburai. Karena itulah, nama jembatan tersebut kemudian disebut sebagai brug bodol.

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

Kecelakaan di brug bodol biasanya mengerikan. (Tribunnews/Satelitpost/Nurul Iman)

Menurut keterangan Niken Adellia Agustin, siswa SMAN 1 Bumiayu sebagaimana dikutip dari Galuh Purba: Antalogi Cerita Rakyat Brebes Selatan yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah pada 2018, warga setempat percaya jika banyaknya kecelakaan mengerikan di sana karena adanya kutukan pada brug bodol.

Mungkin ada kutukan, makanya setiap melintasi jembatan tersebut, harus permisi dulu dengan membunyikan bel atau klakson Itu adalah nasehat yang selalu diwanti-wanti oleh orang tua yang bertempat tinggal di sekitar jembatan tersebut kepada anaknya,” ungkapnya.

Lantas, dari mana kutukan itu berasal? Konon, cerita ini berawal dari masa penjajahan. Kala itu, ada banyak tentara Belanda yang pengin menikah dengan perempuan pribumi tapi mendapatkan larangan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Mereka pun sering melanggar larangan tersebut dengan menikah secara sembunyi-sembunyi, menjadikan perempuan pribumi sebagai istri simpanan, atau bahkan membuat mereka menjadi asisten rumah tangga.

Tapi, ada satu laki-laki Belanda yang berani secara terang-terangan menikahi perempuan pribumi secara resmi. Hal ini memicu kemarahan pemerintah kolonial. Pasangan tersebut ditangkap dan kemudian dijadikan tumbal pendirian jembatan. Sebelum meninggal, pasangan tersebut konon mengeluarkan kutukan bahwa jembatan tersebut bakal memakan banyak korban jiwa.

Brug bodol yang asli sejak zaman Belanda memang sudah dirubuhkan karena dianggap memiliki desain yang nggak aman dan diganti dengan jembatan yang baru pada 1970-an oleh pemerintah Indonesia. Tapi, kutukan ini tetap dipercaya masyarakat hingga sekarang.

Meski begitu, jika ditelaah, kontur jalan di sekitar brug bondol yang naik turun dan berkelok-kelok memang membuatnya jadi jalur yang rawan kecelakaan. Apalagi jika ada pengendara yang nggak berpengalaman atau tidak berhati-hati saat melaluinya.

Apapun itu, kutukan brug bondol Bumiayu ini cukup seram ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: