BerandaTradisinesia
Senin, 30 Okt 2022 16:18

Sego Golong, Hidangan Sakral Raja Mataram untuk Rakyatnya

Nasi golong peninggalan Raja Mataram lengkap dengan lauk pauknya. (Twitter @AnastasiaNuning)

Sering ada pada acara-acara ritual adat Jawa, beginilah kisah nasi golong yang sakral.

Inibaru.id – Bagi mayoritas masyarakat Jawa, perut terasa nggak kenyang jika belum memakan nasi.

Apalagi dengan pelbagai lauk pauk yang selalu hadir di atasnya.

Biasanya, sajian nasi dengan pelbagai lauk dinamakan nasi golong atau yang lebih dikenal dengan nasi tumpeng yang nasinya berbentuk bola-bola.

Nasi golong biasa disajikan ketika seseorang atau kelompok, bahkan keraton yang melaksanakan suatu ritual.

Saran Raja Bertemu Rakyat

Dikutip dari Babad (13/09/22), nasi golong pertama kali tercetus pada tahun 1744. Dia yang menemukan adalah Sunan Pakubuwana II.

Nasi golong biasa dimasak saat ritual adang sega tahun dal yang masih dilaksanakan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan tiap sewindu sekali, yakni tepat saat perayaan Grebeg Maulud Tahun Dal.

Tahun Dal adalah tahun ke lima dalam siklus penanggalan Jawa. Uniknya, nasi golong kala itu sengaja dibuat oleh Raja Mataram untuk berjumpa dengan para rakyatnya.

Dimasak Menggunakan Pusaka

Hingga kini, cara memasak nasi golong masih pada kebiasaan yang sudah ditentukan sang raja, yakni menggunakan pusaka. Keraton Surakarta menggunakan periuk bernama Kiai Dhuha, untuk menanak nasi. Periuk ini konon periuk milik Dewi Nawangwulan, salah satu wanita dalam mitologi Joko Tarub.

<i>Nasi galong sengaja dibentuk seperti bola-bola kecil. (Dunia Prima)</i>

Sedangkan Keraton Yogyakarta, mereka menggunakan pusaka bernama kendil Nyai Mrica. Para permaisuri keraton memang biasa memasak nasi menggunakan kendil tersebut. Lalu, Sultan Hamengku Bawono X membentuknya menjadi bola-bola kecil.

Bentuk nasi yang bulat ini menggambarkan arti kebersamaan dan persatuan oleh raja dan semua rakyatnya.

Lekat dengan Ritual

Dikutip dari Kompasiana (6/1/21), nasi golong disajikan bersama dengan banyak sekali lauk pauk. Seperti ayam, telur, srundeng, dan sayuran di samping gunungan tumpeng.

Lauk pauk tersebut menggambarkan akan hubungan manusia yang terkadang saling tumpah ruah, nggak beraturan. Nggak heran, nasi pada zaman dahulu sudah memaknai agar manusia harus menjaga dirinya sebaik mungkin agar nggak terganggu oleh hal cela di sekitarnya.

Dalam Lubdaka, kitab sastra Jawa Kuno yang disusun pada abad ke-IX dalam Serat Chentini, tertulis bahwa nasi, ayam, dan telur nggak dikonsumsi sebagai menu sehari-hari. Maka dari itu nasi golong sangat lekat kaitannya dengan ritual masyarakat Jawa.

Beberapa ritual yang sampai saat ini masih diterapkan misalnya ruwatan, kenduri, sedekah, larung sesaji, hingga kegiatan lain yang melibatkan banyak orang. Bahkan di dalam Serat Chentini ada pembahasan mengenai estetika yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ini.

Selain nasi golong atau tumpeng yang disajikan enak dipandang dengan padanan lauk pauk yang tergabung, nasi tersebut juga enak dimakan dan menyehatkan. (Kharisma Ghana Tawakal/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024