BerandaTradisinesia
Selasa, 6 Agu 2018 11:00

Ruwatan Rambut Gembel Jadi Penutup DCF 2018

Anak-anak berambut gembel yang akan melakukan prosesi ruwatan. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Ruwatan rambut gembel menjadi puncak Dieng Culture Festival (DCF) 2018 yang menyedot perhatian pengunjung dari pelbagai kalangan. Seperti apa sih prosesinya?

Inibaru.id – Ruatan Rambut Gembel menjadi puncak dari acara Dieng Culture Festival (DCF) 2018. Ruwatan rambut gembel merupakan tradisi khusus yang dilakukan untuk memotong rambut gembel atau gembel. Digelar pada Minggu (5/8/2018), acara tersebut menjadi daya tarik bagi semua pengunjung DCF dan warga lokal.

Ekspresi salah seorang anak ketika rambut gembelnya dipotong. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Konon, anak-anak keturunan asli Dieng memang memiliki rambut gembel alami yang muncul sejak kecil. Nah, rambut gembel tersebut nggak boleh dipotong secara sembarangan, Millens.

Anak-anak berambut gembel itu harus memiliki keinginan sendiri untuk dipotong rambutnya. Selain itu, permintaan dari anak berambut gembel juga harus dipenuhi sebelum prosesi ruwatan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi ruwatan rambut gembel tahun ini juga dilangsungkan di kawasan Candi Arjuna, Dieng. Sebelum rambut dipotong, penduduk setempat mengawalinya dengan prosesi jamasan rambut gembel Setelah rambut gembel diruwat, mereka membagikan hasil bumi, lalu diakhiri dengan pelarungan rambut gembel.

Kakang dan Mbakayu Banjarnegara turut mengiringi arak-arakan. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Ada 12 anak berambut gembel yang mengikuti prosesi ruwatan tahun ini. Sebelum prosesi ruwatan dimulai, anak-anak rambut gembel diarak terlebih dahulu menggunakan dokar. Arak-arakan tersebut juga diiringi oleh para sesepuh dan pemangku adat Dieng serta para Kakang dan Mbakayu Banjarnegara, yang dipimpin Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dengan menunggangi kuda.

Prosesi jamasan yang diawali oleh istri Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Selanjutnya, prosesi jamasan rambut gembel dilakukan oleh para istri pejabat yang diundang dalam acara tersebut. Prosesi jamasan pertama dilakukan oleh istri Ganjar, Siti Atiqoh. Dia membasahi rambut gembel dengan air kembang khusus.

Setelah itu, anak-anak rambut gembel pun dipanggil namanya satu per satu untuk mulai dipotong rambutnya. Pemotongan tersebut dilakukan oleh para sesepuh dan pemuka adat Dieng.

Setiap anak yang sudah dipotong rambutnya mendapatkan apa pun yang diminta. Pelbagai macam permintaan anak rambut gembel tersebut seperti sepeda, peralatan sekolah, baju, permen, kue, es krim, hingga yang cukup unik seperti lele hidup, kambing, ayam jantan, burung, kerupuk rambak dua bungkus, dan gawai pun dibacakan, lalu dipenuhi.

Salah seorang anak berambut gembel yang meminta sepeda. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Untuk tahun ini, salah satu permintaan yang paling menarik adalah keinginan seorang bocah berambut gembel yang menginginkan rambutnya dipotong langsung oleh Ganjar Pranowo. 

Ganjar Pranowo menjadi "tukang cukur" khusus dalam prosesi pemotongan rambut gembel. (Putri Rachmwati/Inibaru.id)

Rambut-rambut gembel yang telah dipotong itu kemudian dilarungkan ke Telaga Warna yang lokasinya nggak jauh dari Candi Arjuna. Pelarungan ini memiliki makna pengembalian bala (kesialan) yang dibawa anak berambut gimbal kepada para dewa.

Prosesi ruwatan rambut gembel tersebut cukup sakral. Tradisi turun-temurun tersebut memang masih terjaga hingga kini. Nggak hanya untuk warga setempat, warga dari luar Dieng juga dapat lebih mengenal dan ikut merasakan budaya masyarakat Dieng, nih, Millens! (Putri Rachmawati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024