BerandaTradisinesia
Selasa, 5 Agu 2024 11:00

Pernah Menjajah, Ternyata Jepang Memberi Ganti Rugi kepada Indonesia

Selama dijajah Jepang, masyarakat Indonesia merasakan kesengsaraan yang amat berat. (Historynet)

Pernah menjajah, dana ganti rugi atau pampasan perang dari Jepang kepada Indonesia cukup besar. Dana itu digunakan untuk pembangunan di beberapa lokasi di Indonesia.

Inibaru.id - Indonesia pernah diduduki Jepang selama 3,5 tahun. Meski tergolong singkat, tapi keberadaan Jepang tersebut memberikan kerugian dan kesengsaraan yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebab kala itu, semua sumber daya di Tanah Air diarahkan demi kepentingan perang untuk Jepang.

Intinya, Jepang membutuhkan bantuan orang-orang Indonesia untuk menghadapi Sekutu pada Perang Dunia II. Namun pada perkembangannya, perlakuan Dai Nippon terhadap rakyat Indonesia justru semakin kejam seperti dengan penerapan kerja paksa romusha, jugun ianfu dan lainnya.

Perang Dunia II diakhiri dengan kekalahan negara-negara Poros, termasuk Jepang. Nah, sebagai negara yang pernah terjajah oleh Jepang, Indonesia diberikan hak untuk meminta ganti rugi kepada negara penjajah. Itu merupakan konsekuensi dari kerugian selama perang atau yang lazim disebut pampasan perang. Pampasan perang itu merupakan tuntutan pihak pemenang perang, dalam hal ini Sekutu dalam Perang Dunia II.

Pampasan perang untuk Indonesia diperoleh dari hasil perjanjian San Francisco yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II. Indonesia termasuk dalam negara yang diundang dalam kesepakatan tersebut.

Perjanjian San Francisco kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan bilateral antara Indonesia dan pihak Jepang untuk menegosiasikan ganti rugi perang atau pampasan perang. Kesepakatan pampasan perang Indonesia dengan Jepang ditandatangani pada 20 Januari 1958.

Dari kesepakatan itu, pembayaran ganti rugi perang dilakukan oleh Negeri Sakura secara bertahap dalam waktu 20 tahun. Ganti rugi perang ditetapkan sebesar 223.080.000 Dollar AS, ditambah penghapusan utang dagang Indonesia pada Jepang sejumlah 117.000.000 Dollar AS.

Apa Saja Bentuk Pampasan Perang dari Jepang?

Dana pampasan Jepang digunakan untuk pembangunan di Indonesia. (Istimewa)

Dalam Pasal 1 PP Nomor 27 Tahun 1958, dana dari pampasan perang Jepang tersebut digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur besar di berbagai lokasi di Indonesia untuk manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.

Proyek-proyek mercusuar yang dibangun Presiden Sukarno dari dana pampasan Jepang antara lain kompleks GBK, Hotel Indonesia, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Ampera, Stasiun TVRI, Gedung Sarinah, dan proyek-proyek besar lainnya di era Orde Lama.

Dana pampasan perang juga mengalir untuk membiayai pembangunan industri yang menyangkut hajat hidup seperti pabrik sandang dan makanan. Beberapa contoh industri yang dibangun seperti penambahan produksi beras, tekstil, dan kertas. Selain itu, pemerintah membeli sejumlah kapal untuk angkutan antar-pulau di Indonesia.

Dalam kerja sama ekonomi, Jepang juga menyediakan kredit sebesar 400.000.000 Dollar AS untuk membangun perekonomian Indonesia pasca-merdeka.

Mengutip Statement of Policy tentang Penggunaan Pampasan Perang dan Kerja Sama Ekonomi dengan Jepang, disebutkan pampasan perang ditetapkan karena pendudukan Jepang di Indonesia selama tiga setengah tahun telah mengakibatkan tekanan penderitaan yang merata dan yang sama beratnya pada seluruh bangsa Indonesia.

Wah, rupanya banyak bangunan-bangunan besar di Indonesia dibangun dari dana ganti rugi Jepang untuk Indonesia, ya? Hm, perang memang nggak dibenarkan. Tapi perjanjian yang adil bagi negara-negara yang terlibat perang di akhir peperangan memang harus dijalankan, sebagaimana Jepang mematuhi perjanjian soal pampasan perang. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: