BerandaTradisinesia
Kamis, 24 Jul 2024 09:11

Nggak Hanya Karapan Sapi, Indonesia Juga Punya Karapan Kambing!

Karapan kambing digelar di Probolinggo, Jawa Timur. (probolinggokota.go.id)

Nggak disangka, selain karapan sapi Madura, ada juga lomba karapan kambing, lo. Seperti apa ya keseruan adu cepat kambing balap yang satu ini?

Inibaru.id – Kita mengenal karapan sapi sebagai salah satu tradisi yang masih sering dilakukan di Madura, Jawa Timur. Tapi, kamu tahu nggak kalau ada tradisi yang mirip namun memakai kambing. Yap, tradisi karapan kambing juga bisa kamu temukan di Probolinggo, Jawa Timur.

Pada Minggu (21/7/2024) lalu, lomba karapan kambing digelar di Lapangan Semipro, Probolinggo. Setidaknya 88 peserta ikut serta dalam tradisi ini. Layaknya tahun-tahun sebelumnya, para peserta memperebutkan penghargaan berupa piala, piagam, serta uang pembinaan bagi mereka yang meraih juara pertama hingga ketiga.

Sejak pagi, ratusan kambing sudah didatangkan dari berbagai daerah di Probolinggo dan sekitarnya dengan mobil bak terbuka. Setelah ditambatkan di tempat yang ditentukan, kambing-kambing tersebut diberi makan, minum, dan disiapkan untuk adu balap di lapangan.

Biasanya, kambing-kambing ini diberi sejumlah peralatan seperti jepitan telinga, bandulan bernama rekeng, rangka kayu khas lomba karapan yang diikatkan ke tubuh pasangan kambing bernama kaleles, dan kalonongan dari kaleng kecil.

Layaknya karapan sapi, sepasang kambing diikat dalam satu kaleles. Mereka dilumuri dengan semacam balsam dan minyak angin agar merasa panas sehingga mampu berlari secepat-cepatnya demi memenangi lomba.

Meski secara aturan nggak jauh beda dengan karapan sapi Madura, yang paling jelas membedakannya dengan karapan kambing adalah nggak ada joki yang naik ke kaleles. Maklum, ukuran kambing cukup kecil sehingga dirasa nggak akan maksimal berlari jika harus menanggung beban joki manusia. Sang joki hanya ikut berlari di belakangnya sampai garis finish, Millens.

Karapan kambing rutin digelar pada musim panen. (FB/Rwien Kristanto Galery)

Karena harus berlari dengan kaleles tanpa bobot tambahan, otomatis kambing yang dipilih nggak harus yang besar. Banyak kambing balap yang memiliki ciri khas unik seperti kepala yang kecil, badannya lurus, pangkal kaki bagian depan yang besar, dan posisi badannya menungging bak pembalap sepeda motor. Kambing yang diikutkan karapan juga harus berusia paling muda 3 bulan dan nggak pernah beranak.

Kambing-kambing yang sudah disiapkan untuk karapan ini sudah dilatih berlari setiap hari dan diberi jamu khusus dari telur bebek, gula merah dan kunyit. Bisa dikatakan, mereka sudah jadi atlet kambing, Millens!

Begitu bendera di garis start dikibarkan, bandulan rekeng dan kanolongan dibunyikan agar kambing melesat sepanjang lintasan lurus sejauh 200 meter. Setiap kali sepasang kambing memenangi sebuah sesi balap, dia akan diadu dengan kambing lain yang juga memenangi sesi balap lainnya. Begitu seterusnya sampai memasuki babak final untuk menentukan siapa pemenang karapan kambing ini.

Sebenarnya, karapan kambing nggak hanya diadakan di Probolinggo. Kamu juga bisa menemukan budaya yang sebenarnya terinspirasi dari karapan sapi Madura ini di Lumajang.

“Tradisi karapan kambing ini tujuannya jadi ajang silaturahmi penggemar kambing yang ada di Lumajang dan Probolinggo. Biasanya dilakukan pada musim panen,” ungkap salah seorang panitia lomba karapan kambing bernama Rojiun sebagaimana dinukil dari Detik, Minggu (3/9/2023).

Menarik juga karapan kambing ini. Kalau diadakan lagi, nggak ada salahnya melihatnya langsung, Millens. Pasti seru! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: