BerandaTradisinesia
Jumat, 10 Okt 2019 11:12

Nggak Hanya di Relief Candi, Epos Ramayanan Pun Jadi Sendratari di Prambanan

Sendratari Ramayana. (Devianart)

Kisah Ramayana, siapa tak mengenalnya? Di Candi Prambanan, kamu bisa menyaksikan epos itu dengan tiket berkisar antara Rp 125 ribu hingga Rp 400 ribu

Inibaru.id – Jalan-jalan ke Yogyakarta rasanya belum lengkap kalau belum mampir ke Candi Prambanan. Di candi ini, terpampang relief Ramayana yang sudah memesona jutaan mata.

Nah, kisah Rama dan Sinta ini nggak hanya bisa kamu tonton di sana, lo. Kamu bisa menyaksikan Sendratari Ramayana di Purawisata Yogyakarta.

Berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Purawisata Yogyakarta menggelar pertunjukan epos Ramayana yang dipadukan tarian Jawa. Dibuka setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 19.30 hingga 21.30 WIB, kamu bisa memilih mau nonton di kelas yang sesuai dengan anggaranmu.

Tiket paling murah dijual seharga Rp 125 ribu, sementara yang paling mahal dijual seharga Rp 400 ribu. Hm, harga yang memang cukup mahal untuk kantong pelajar, tapi sepadan untuk memperluas wawasan sekaligus menghibur diri.

Dari awal cerita hingga Sinta direbut Hanoman dari Rahwana, penonton akan disuguhi gerakan-gerakan indah tanpa satu pun dialog. Lagu-lagu Jawa diiringi musik yang khas membuatmu serasa kembali ke masa lalu. Nggak hanya tarian dan musik, atraksi bola api bakal bikin malammu makin meriah.

Eh, kalau merasa nonton di Purawisata terlalu jauh, kamu bisa tetap menonton sendratari ini di Candi Prambanan kok. Supaya makin seru, ajak teman-teman atau keluarga ya. Yuk, berwisata ke Yogyakarta dan nonton Sendratari Ramayana. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024