BerandaTradisinesia
Kamis, 7 Agu 2024 17:47

Mural Jalur Rempah, Kado Ultah Para Seniman untuk Kabupaten Pati

Seniman Pati menghias sudut kota dengan mural indah dengan tema Jalur Rempah. (Dok Suwignyo)

Menyambut HUT ke-701 Kabupaten Pati, para seniman memberikan kado ultah berupa puluhan mural 'Jalur Rempah' di ruang publik untuk mempersolek kota.

Inibaru.id - Jika kebetulan melintas di Kabupaten Pati hari-hari ini, jangan kaget kalau kamu melihat sejumlah mural di beberapa sudut kotanya. Memperingati hari jadi Bumi Mina Tani, para seniman setempat "menghadiahi" kota ini dengan berbagai mural menawan yang dilukis di beberapa titik.

Maka, menjadi pemandangan lazim di Pati kalau kamu melihat ada yang berkerumun menggenggam cat dan mengulas kuas di dinding ruang publik beberapa waktu lalu. Mereka bukan orang asing yang iseng corat-coret fasilitas kota, tapi justru mempersoleknya.

Suwignyo, seniman senior Pati mengatakan, tahun ini temanya adalah Jalur Rempah, yang menjadi akar sejarah dan kebudayaan di kota tersebut dan diharapkan bakal mencerminkan potensi Pati ke depan. Pembuatan mural ini merupakan bagian dari Festival Budaya Jalur Rempah,

“Kami, para seniman Pati, diminta Pj (Penjabat) Bupati Pati (Henggar Budi Anggoro) untuk membuat mural dengan tema Jalur Rempah karena dulu Pati adalah pusat perdagangan rempah," terang Mbah Wignyo, sapaan akrabnya, kepada Inibaru.id belum lama ini.

'Rempah' Asli Pati

Festival Budaya Jalur Rempah menjadi perayaan dari HUT ke-701 Kabupaten Pati. (Kemdikbud)

Mural merupakan bagian penting dari Festival Budaya Jalur Rempah telah dimulai sejak 6 Agustus lalu, bertepatan dengan peringatan HUT ke-701 Kabupaten Pati. Nah, Mbah Wignyo dipercaya untuk menakhodai proyek mural tersebut.

"Begitu (proses kreatif) dipraktikkan, ternyata rempah-rempah nggak semua asli dari Pati,” kelakar Mbah Wignyo diiringi tawa lepas.

Dari situ, dia melanjutkan, penggarapan tema Jalur Rempah sedikit diubah. Para seniman memutuskan untuk sedikit menggesernya dari rempah ke komoditas asli Pati seperti garam, tebu, dan singkong; tanpa meninggalkan esensi jalur rempah.

“Tetap mengikuti tema, tapi sedikit bergeser ke komoditas,” terang lelaki yang sudah berkecimpung di dunia seni sejak kecil itu. "Terus, penggarapannya, kami menggandeng para seniman muda Pati agar bisa menjadi momen belajar bersama dan berbagi ilmu."

Karya Seniman Muda

Potret para seniman muda yang menorehkan sejarah jalur rempah di Pati dalam bentuk mural yang indah. (Dok Suwignyo)

Selama dua minggu, para seniman bekerja keras untuk menyelesaikan mural-mural ini. Hasilnya, sudut-sudut kota di Pati pun tampil lebih molek dan penuh warna. Secara keseluruhan, ada 35 titik yang dijadikan sebagai etalase karya seni di Kota Kacang.

“Ada 35 lukisan di titik yang berbeda, termasuk di alun-alun dan belakang Pegadaian,” ujar Mbah Wignyo. "Selama proses kreatif, saya bebaskan adik-adik seniman ini untuk berkarya; barulah kalau ada yang kurang saya tunjukkan cara yang benar agar hasilnya lebih oke."

Menurut Mbah Wignyo, Pati saat ini lebih dikenal masyarakat umum oleh khazanah kulinernya. Padahal, ia lebih besar dari itu. Maka, melalui proyek tersebut, dia berharap kota yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus tersebut juga bisa dikenal karena kekayaan dan keberagaman budayanya.

"Mural-mural ini adalah upaya kecil untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Pati kepada masyarakat luas," tutupnya.

Bukan mimpi yang terlalu muluk. Nggak hanya mempersolek, keberadaan mural-mural itu tentu saja telah berhasil memunculkan identitas kota yang terkenal dengan legenda Kembang Joyo tersebut. Sekarang, tinggal bagaimana masyarakat menjaganya, kan? (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: