BerandaTradisinesia
Kamis, 22 Des 2021 10:39

Menilik Asyiknya Tradisi Gebyar Ngunduh Durian di Kudus

Tradisi Gebyar Ngunduh Durian di Kudus. (Indozone/Antara - Yusuf Nugroho)

Demi merayakan musim durian, ada tradisi Gebyar Ngunduh Durian di Kudus. Di sini, warga antusias berebut durian yang ada di gunungan. Seperti apa ya keseruannya?

Inibaru.id – Kalau sudah akhir tahun, musim durian di Indonesia dimulai. Nah, masyarakat Kudus ternyata merayakan panen melimpah raja buah ini dengan menggelar tradisi Gebyar Ngunduh Durian. Hm, jadi penasaran seperti apa ya meriahnya acara ini.

Umumnya sih ya, musim durian di Indonesia menyesuaikan musim hujan, tepatnya mulai September hingga Februari. Bareng dengan musim durian, biasanya juga rambutan dan manggis juga sedang panen raya.

Kalau menurut Ketua Yayasan Durian Nusantara Reza Tirtawinata, durian baru mulai bisa dipanen sekitar tujuh bulan usai pohon ini mulai berbunga. Nah, musim bunga ini biasanya dimulai saat musim kemarau berjalan dua bulan. Contohlah, kalau di Bogor musim kemarau mulai bulan Mei, maka pada Juli akhir atau Agustus, durian sudah mulai berbunga. Nah, enam atau tujuh bulan setelahnya, durian sudah bisa dipanen.

Di daerah lain, bisa saja musim panen durian ini berbeda waktu kedatangannya. Hal ini sangat bergantung kapan musim kemarau tiba dan kapan durian mulai berbunga.

Balik lagi ke tradisi Gebyar Ngunduh Durian di Kudus, ya Millens. Jadi, tradisi ini digelar oleh masyarakat Desa Margorejo yang ada di Kecamatan Dawe. Tahun ini, tepatnya pada Minggu (19/12/2021) lalu, Gebyar Ngunduh Durian dimulai pukul 09.00 WIB di Dukuh Pelang.

Warga antusias dengan tradisi Gebyar Ngunduh Durian di Kudus (Indozone/Antara -Yusuf Nugroho)

Belasan gunungan yang berisi sejumlah durian, rambutan berjenis ace, serta buah-buahan lainnya berderet di jalan desa. Setelahnya, gunungan ini dikirab dari sebuah masjid ke panggung utama dengan jarak sekitar 300 meter. Warga kemudian berkerumun untuk mengikuti seremoni pembukaan acara. Uniknya, meski belum mendapatkan aba-aba dari panitia, begitu seremoni selesai, warga pun langsung menyerbu dan berebut gunungan tersebut.

Nggak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut dalam keriuhan yang asyik ini. Saking semangatnya warga, ada yang sampai terjatuh, terinjak, atau mengalami luka. Beruntung, isi gunungan cepat habis sehingga warga pun dengan cepat membubarkan diri.

Menurut Kepala Desa Margorejo Sumirkan, antusiasme warga mengikuti Gebyar Ngunduh Durian tahun ini memang sangat tinggi. Apalagi, tahun lalu nggak ada acara ini karena pandemi Covid-19. Saking semangatnya, gunungan belum sempat dinilai panitia, sudah kadung diperebutkan warga.

“Sebelum penilaian sudah diserbu dulu, mungkin antusias terlalu lama menunggu,” ungkap Sumirkan, Minggu (19/12).

Rencananya, Gebyar Ngunduh Durian di masa depan bakal berbeda dengan sebelumnya. Nantinya warga nggak hanya memperebutkan simbol seperti gunungan, melainkan memetik buahnya langsung dari pohon. Wah, sepertinya bakal semakin asyik, nih.

“Harapannya Gebyar Ngunduh Durian nanti kita nggak simbolis. Jadi kita sudah menanam pohon kurang lebih dari seribu pohon yang ada di Dukuh Pelang, sehingga ke depan kita bisa ngunduh durian tanpa simbolis,” jelas Sumirkan.

Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi Gebyar Ngunduh Durian dan menganggap hal ini sebagai salah satu potensi wisata di Kudus. Diharapkan, hal ini bisa semakin meningkatkan ekonomi di Desa Margorejo.

Hm, tertarik untuk mengikuti Gebyar Ngunduh Durian tahun depan, Millens? (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: