BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Jan 2023 20:47

Mengharap Ketenangan Jiwa Melalui Ritual Melukat di Bali

Melukat merupakan ritual menyucikan diri dari energi-energi negatif yang ada pada tubuh manusia. (Balipustakanews)

Banyak wisatawan Bali yang mencoba meraih ketenangan jiwa dan pikiran dengan melakukan ritual melukat. Ritual seperti apa itu?

Inibaru.id - Pergi ke Pulau Dewata Bali untuk menikmati pantai Sanur atau berkunjung ke galeri lukisan di Ubud itu sudah biasa. Pergi ke Bali untuk menonton konser atau belanja barang-barang etnik itu juga sudah lazim. Namun apakah kamu pernah terbang ke Bali untuk menyucikan diri?

Ya, di Bali ada sebuah tradisi menyucikan diri yang sudah lama ada namun belakangan mulai populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Para influencer dan artis Indonesia seperti Pevita Pearce, Jessica Iskandar, Nikita Willy, Cinta Laura Khiel, Raline Shah, Aura Kasih, dan lainnya telah mengikuti tradisi ini dan mengunggah beberapa foto di akun media sosialnya. Nama ritual tersebut adalah melukat.

Wisatawan baik dalam maupun luar negeri mengikuti prosesi melukat. (Matthew Williams-Ellis)

Seiring maraknya unggahan orang di media sosial, tradisi melukat kian dikenal oleh masyarakat luas. Biasanya melukat sudah menjadi bagian dari paket wisata di Bali. Melukat sering masuk dalam paket tur setengah hari, lalu dilanjutkan dengan aktivitas lain seperti mengunjungi pura dan menikmati panorama alam.

Pengertian Melukat

Sesajen dalam melukat berupa pejati, dupa, dan canang sari yang diberikan mantra oleh sulinggih. (Cakepane)

Lantas, apa sebenarnya melukat itu? Melukat berasal dari Bahasa Jawa Kuno yaitu “lukat” yang artinya bersih. Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta, ritual melukat ada kaitannya dengan konteks vertikal atau hubungan kita dengan Tuhan.

Ini merupakan tradisi turun temurun umat Hindu di Bali yang mempercayai bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor dan harus dibersihkan. Oleh karena itu dilakukanlah tradisi melukat untuk membuang berbagai hal negatif dalam diri manusia dengan bantuan alam semesta.

Dengan melakukan penyucian mereka berharap tubuh manusia akan kembali bersih, lebih seimbang, pikiran pun akan lebih terang, penuh ketabahan, damai, jauh dari rasa marah dan welas asih.

Siapa Saja Boleh Melukat

Salah satu tempat melukat yang terkenal adalah Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Gianyar. (Id.hotels)

Meski merupakan kegiatan ibadah umat Hindu, melukat boleh dilakukan oleh siapa saja asal mengikuti aturan dan norma yang ada. Sulinggih atau pendeta Hindu di sana nggak melarang siapa pun yang ingin ikut untuk memperoleh manfaat dari kegiatan pembersihan diri ini.

Melukat biasanya dilakukan di tempat bersejarah, pura, tempat pemandian dan laut yang ada di Bali. Salah satu tempat melukat yang terkenal adalah Pura Tirta Empul di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.

Lalu bagaimana proses melukat itu? Proses melukat akan dipimpin oleh sulinggih. Di sana ada sesajen dan air kelapa gading yang dianggap sebagai air suci. Orang-orang yang akan melukat akan dimantrai, kemudian disiram dengan air suci. Ritual dilanjutkan dengan membasuh diri di mata air untuk membersihkan diri lahir dan batin.

Itulah gambaran umum dari tradisi melukat yang sekarang sedang banyak diminati. Kamu juga bisa mencobanya, lo. Siapa tahu dengan melukat, hati dan pikiranmu yang sedang kacau bisa terobati. (GNFI,Kom/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024