BerandaTradisinesia
Senin, 22 Jun 2025 17:01

Mengenal Legenda Sumpil Buntung di Umbul Manten Klaten

Umbul Manten di Klaten dikenal memiliki air jernih yang segar. (Bisniswisata)

Konon, gara-gara pernah melukai anggota kerajaan, sumpil alias keong yang ada di Umbul Manten nggak lagi punya cangkang yang runcing. Makanya, keongnya disebut sebagai sumpil buntung.

Inibaru.id - Kalau kamu berkunjung ke Umbul Manten, jangan cuma terpesona dengan kejernihan air dan suasana rindangnya. Di balik beningnya mata air di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, tersimpan cerita rakyat yang masih hidup hingga hari ini: Legenda Sumpil Buntung.

Sumpil di sini bukan alat penanak nasi khas Jawa, melainkan sejenis keong sungai yang hidup di sekitar Umbul Manten. Uniknya, semua sumpil yang ditemukan di sana ujungnya tumpul, tak seperti keong serupa di daerah lain yang biasanya runcing.

“Ada cerita sejarah tentang Sumpil Buntung di situ. Sumpil di Umbul Manten pada buntung semua karena kena sabda raja,” tutur Hartoyo, Direktur Bumdesa Sinergi Desa Sidowayah yang juga mengelola Umbul Manten, sebagaimana dinukil dari Detik, Sabtu (19/3/2022).

Ceritanya bermula dari kejadian masa lampau. Konon, suatu hari rombongan raja dari Keraton Surakarta datang untuk mandi di Umbul Manten. Saat itulah salah satu anggota rombongan, diduga putri raja atau bangsawan, terluka karena tertusuk keong sumpil yang runcing.

Raja yang mengetahui kejadian itu lantas mengeluarkan sabda: sumpil di tempat itu harus buntung agar tak melukai orang lagi. Sejak itulah, keong-keong di Umbul Manten diyakini berubah bentuk, ujungnya menjadi tumpul semua.

Sumpil buntung di Umbul Klaten. (Sorot Klaten)

Cerita ini nggak hanya disampaikan Hartoyo. Tuminem, pedagang yang sudah 25 tahun berjualan di kawasan Umbul Manten, juga mengisahkan hal serupa. Ia mendengar cerita itu turun-temurun dari orang tua dan warga sekitar.

“Ceritanya ada rombongan raja dari Solo, tapi saat di sini kena keong runcing itu, melukai rombongan. Raja berkata biar sumpil itu buntung saja,” ungkapnya.

Tuminem menambahkan, dulu kawasan Umbul Manten dikenal dengan nama Umbul Peteng karena rimbunnya pohon ipik (sejenis beringin) yang mengelilingi area mata air. Suasana yang gelap dan sepi membuat tempat ini lebih sering digunakan untuk kungkum atau berendam dalam tirakat, bukan wisata ramai seperti sekarang.

Kini, sisa-sisa kejayaan masa lalu masih bisa dilihat dari tujuh pohon ipik tua yang mengelilingi mata air utama. Meskipun beberapa pohon sempat ambruk dan dipangkas, keberadaan mereka menjadi saksi bisu legenda yang masih dipercayai warga.

“Kalau ukuran sama seperti sumpil lainnya, tapi ujungnya ya lebih tumpul. Tapi tetap saja binatang biasa,” pungkas Hartoyo.

Percaya atau tidak, legenda ini telah menjadi bagian dari identitas Umbul Manten. Bagi warga, cerita legenda Sumpil Buntung bukan sekadar mitos, tapi simbol kearifan lokal yang menyatukan alam, sejarah, dan tradisi. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: