BerandaTradisinesia
Kamis, 29 Mei 2019 14:10

Malam Ganjil di Keraton Surakarta, Menyaksikan Arak-arakan Lampu Ting Malam Selikuran

Malam Selikuran di Solo. (Suara Merdeka)

Kendati listrik sudah ada dan penerangan jalan di mana-mana, lampu ting tetap menjadi pelita dalam arak-arakan Malam Selikuran di Solo.

Inibaru.id – Lailatul Qadar adalah malam yang ditunggu umat muslim selama bulan Ramadan. Malam ini ditunggu lantaran diyakini menjadi malam penuh kebaikan dan kemuliaan. Untuk menyambutnya, warga Kota Solo menggelar tradisi unik yakni Selikuran.

Dengan membawa pelita dan tumpeng, warga melakukan arak-arakan. Biasanya, prosesi Selikuran dimulai di Kori Kamandungan Lor Kereta Surakarta dan berakhir di Masjid Agung Surakarta. Abdi dalem hingga anggota militer pun turut larut dalam prosesi ini.

Menilik sejarahnya, tradisi Malam Selikuran mulai digelar masa pemerintahan Sultan Pakubuwana X. Lantaran pada masa itu belum ada listrik, sang sultán kemudian memerintahkan rakyatnya untuk membawa lampu ting. Meski listrik telah ada, kebiasaan ini tetap berlanjut sampai sekarang.

Berebut berkah nasi tumpeng pada Malam Selikuran. (Rappler)

Tradisi ini semakin berkembang dengan adanya Maleman Sriwedari. Ini merupakan pasar malam yang berada di Taman Sriwedari. Kamu yang pengin mencicipi kuliner khas Solo, sebaiknya mampirlah ke sana.

Eh, ada tradisi apa di tempatmu untuk menyambut malam penuh kemuliaan itu, Millens? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024