BerandaTradisinesia
Senin, 30 Jan 2022 08:00

Membalut Cerita Rakyat Tiongkok dengan Kesenian Jawa 'Wacinwa'

Gambaran bentuk dari Wacinwa (Wordpress/Fentifen)

Wayang kulit Tiongkok-Jawa atau Wacinwa merupakan bentuk akulturasi dari cerita rakyat dan legenda Tiongkok yang dituangkan dalam bentuk pertunjukan wayang kulit yang mengikuti tata cara pagelaran wayang kulit Jawa.

Inibaru.id - Pasar Beringharjo dikenal sebagai pasar tradisional terlengkap di Yogyakarta. Pasar ini telah digunakan sebagai tempat transaksi sejak 1758. Hm, lama banget ya?

Eh, kalau kamu berjalan 50 meter ke Utara pasar ini bakal menjumpai gapura setinggi 11 meter berwarna merah-hijau, lo. Gapura yang viral pada 2019 ini bukan sembarang gapura, Millens.

Gapura yang bertuliskan “Kampoeng Ketandan” ini merupakan simbol akulturasi budaya Tionghoa-Jawa. Dari warnanya saja, kamu bakal bisa menebak adanya percampuran dua budaya ini. Tionghoa identik dengan merah, sementara keraton (Jawa) diwakili hijau.

Kalau sudah masuk gapura, kamu bakal merasa lagi di Shanghai. Keunikan lain di kampung Pecinan ini adalah tempat lahir wayang Tiongkok-Jawa (Wacinwa).

Wacinwa ini mengandung dua unsur budaya sekaligus yaitu Tiongkok dan Jawa.

Sejarah Wacinwa

Wacinwa berawal dari ketertarikan Gan Thwan Sing terhadap seni pedalangan dan karawitan. Bermodalkan ingatan cerita-cerita rakyat dan legenda Tiongkok yang diperoleh secara lisan dari kakeknya, Gan Thwan Sing menciptakan wayang gaya baru pada abad XX di Kota Pelajar. Dia mengawali langkah ini dengan membuat buku lakon-lakon wayang dari cerita rakyat dan legenda yang populer di masyarakat Tionghoa.

Setelah itu, dia membuat desain-desain dari setiap lakon dan mewujudkannya dalam bentuk wayang kulit pada 1920 awal. Karena butuh sponsor, Gan Thwan Sing menghubungi Oey See Toan untuk membiayai proyek kesenian ini. Gayung bersambut, Oey See Toan yang merupakan pedagang besar ini bersedia menjadi sponsornya. Pilihan Gan Thwan Sing ini memang sangat beralasan, Millens. Pedagang ini memang memiliki kegemaran terhadap seni pertunjukan tradisional.

Begitu dapat suntikan dana, Gan Thwan Sing mulai mewujudkan proyek wacinwa. Dia menciptakan dua set wayang Tiongkok-Jawa untuk cerita Sie Jin Kwie menggembara ke Barat dan cerita Sie Jin Kwie Menggembara ke Timur. Karena lakon dalam pertunjukan wacinwa ini berasal dari cerita rakyat Tiongkok, maka wajah, tata busana, tata rias, dan aksesorinya mengikuti wujud tokoh-tokoh legenda cerita Tiongkok.

Nah, unsur Jawa dalam Wacinwa ini terdapat pada tata cara pagelaran. Penonton juga bakal menemukan dua abdi perempuan yakni Limbuk dan Cangik, keberadaan gunungan, dan rampogan bahkan Pakem yang ditulis Gan Thwan Sing menggunakan aksara Jawa. Selain itu pertunjukan wayang Tiongkok-Jawa ini diiringi alunan musik gamelan slendro pelog, gendhing, serta tembang-tembang Jawa.

Salah satu pagelaran Wacinwa yang masih diadakan. (Nawacita)

Masa Kejayaan Wacinwa

Pertunjukan wayang Tiongkok-Jawa ini mampu meramaikan dunia seni pedalangan selama hampir empat dekade. Awalnya Wacinwa hanya tersebar di kalangan masyarakat Tionghoa. Tapi dalam waktu singkat, masyarakat Jawa juga tertarik menyaksikannya. Wacinwa bahkan menyebar hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur, lo.

Sayangnya, pada 1960 di pelataran Klenteng Gondomanan Yogyakarta menjadi pertunjukan terakhir Wacinwa. Gan Thwan Sing sang pencipta sekaligus dalang Wacinwa jatuh sakit hingga meninggal dunia pada 1966. Yang bikin sedih pula, setelah kepergian Gan Thwan Sing nggak ada lagi penerus yang meneruskan pertunjukan Wacinwa. Para murid didikannya meninggal mendahului sang guru.

Gan Thwan Sing meninggalkan dua set wayang dan beberapa naskah lakon wayang Wacinwa. Kini set Wacinwa untuk cerita Sie Jin Kwie mengembara ke Timur berada di Museum Sonobudoyo Jogja. Set wayang ini terdiri dari 400-an karakter wayang yang menceritakan legenda rakyat Tiongkok pada masa pemerintahan Dinasti Tang (618-907 Masehi).

Sementara, Wacinwa untuk cerita Sie Jin Kwie mengembara ke Barat dibeli oleh kolektor wayang dari Jerman Dr Walter Angst. Kini, set yang terdiri atas 345 tokoh ini disimpan di Uberlingen Jerman. Sedangkan beberapa judul buku lakon yang ditulis oleh Gan Thwan Sing, antara lain Siek Jin Kui Ceng Tan, Siek Jin Kui Ceng Se, Thing Jing Ngo Ha Ping She, Cap Pek Law Wan Ong, Hong Kio Lie Tan, Law Kim Ting, See Yu, Pat Slan, dan Sam Kok.

Wah, jadi penasaran ya dengan Wacinwa ini, Millens? (His,Chc/IB32/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: