BerandaTradisinesia
Rabu, 31 Mei 2022 13:00

Lika-liku Menanam Kelapa di Tanah Blora

Tanah Blora tidak bisa ditanami pohon kelapa? (pmptsp.talaudkab.go.id)

Banyak warga yang yakin kalau tanah di Blora nggak bisa ditanami kelapa. Kok bisa ya, padahal kelapa dikenal sebagai tanaman tropis sehingga mudah ditemui di berbagai daerah di Indonesia.

Inibaru.id – Ada satu keyakinan yang dipegang sebagian warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yakni tanah Blora nggak bisa ditanami kelapa. Alasannya bukan karena hal mistis atau mitos, Millens, melainkan adanya hama kwawung atau wawung yang biasanya bikin pohon kelapa bakal rusak parah dan akhirnya mati di sana.

Omong-omong ya, kwawung sebenarnya adalah kumbang tanduk. Hewan bercangkang keras ini memang suka menyerang janur kelapa. Mengingat janur sangat penting bagi pertumbuhan pohon ini, maka jika diserang oleh kumbang ini terus-menerus, lama-kelamaan pohon kelapa pun bisa mati. Mengingat di Blora banyak sekali serangga ini, warga pun sampai yakin kalau pohon kelapa nggak bakal cocok ditanam di sana.

Hal ini tentu cukup ironis mengingat kelapa selalu dianggap sebagai pohon khas negara tropis seperti Indonesia. Nyatanya, kelapa memang sangat mudah ditemui di Tanah Air. Untungnya sih, anggapan kalau tanah Blora nggak bisa ditanami kelapa mulai bisa dipatahkan oleh seorang laki-laki bernama Suparno. Dia berhasil menanam kelapa dan kini sudah mulai menikmati buahnya.

Suparno tinggal di Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken. Sejak dua tahun lalu, dia menanam setidaknya 30 pohon kelapa di lahan seluas satu hektare. Ada empat jenis varian pohon kelapa yang dia tanam di sana, yakni kelapa gading, kelapa kopyor, kelapa kopyor wulung, serta kelapa genjah entok.

“Di sini ada 30 pohon kelapa dengan empat jenis varian. Luas satu hektare ditanami berbagai macam pohon kelapa dan buah-buahan,” cerita laki-laki yang sering dipanggil dengan sapaan Riris, tersebut, Oktober 2021.

Kumbang tanduk atau kwawung, hama yang bisa membunuh pohon kelapa di Blora. (Shutterstock/Jaroslav Noska)

Dia mengaku berpikir keras untuk mencari cara agar kelapa yang dia tanam nggak sampai diserbu hama kwawung. Contohlah, dia sampai menempatkan seng besi pada batang pohon kelapanya, lo.

Meski terlihat seperti perlindungan yang berlebihan mengingat di setiap pohonnya bisa sampai dipasangi sepuluh seng besi, idenya berhasil membuat kelapa yang dia tanam nggak sampai diserang hama kwawung.

“Di tahun kedua mulai manggar dan akhirnya berbuah,” lanjut Riris.

Selain itu, karena letak lahan pohon kelapa ini ada di samping rumahnya, dia pun nggak begitu kesulitan melakukan perawatan atau pembasmian hama. Dengan penanganan yang baik, Riris bisa membuktikan kalau di tanah Blora, ada pohon kelapa yang bisa tumbuh dan berbuah.

Meski begitu, Riris juga mengakui kalau masalah hawa kwawung di Desa Singonegoro tempat dia tinggal cukup parah. Soalnya, selain di lahannya, nggak ada satu pun pohon kelapa bisa tumbuh di desa tersebut.

“Dulu di Desa Singonegoro juga banyak pohon kelapa. Tapi sekarang sudah habis. Sekitar tahun 80-an ada serangan hama kwawung yang tidak bisa dihentikan,” ungkapnya.

Hm, kira-kira, ada solusi lain yang lebih mudah nggak ya agar di tanah Blora bisa kembali ditanami kelapa, Millens? (Mur/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: