BerandaTradisinesia
Minggu, 24 Okt 2020 13:56

Kutang, Penutup Dada yang Berasal dari Kesalahpahaman

Sebelum memakai kutang, perempuan Nusantara mengenal kemben sebagai penutup dada. Sebelumnya, mereka bahkan nggak memakai penutup dada sama sekali. (wereldculturen.nl)

Ternyata, kutang yang dikenal sebagai penutup dada dulu nggak dikenal perempuan Nusantara yang terbiasa bertelanjang dada. Lantas, bagaimana awalnya perempuan Nusantara mulai memakainya?

Inibaru.id – Kalau kamu cermat, sejumlah baju tradisional di Indonesia memperlihatkan perempuan yang memakai kemben, sejenis pakaian tanpa lengan yang menutup bagian dada dan perut. Baju tradisional ini tentu sangat berbeda dengan pakaian modern yang kini cenderung lebih tertutup. Menariknya, kalau kita menilik waktu jauh ke belakang, perempuan Nusantara ternyata nggak mengenal penutup dada, lo.

Di zaman kerajaan hingga masa kolonial Belanda, cukup wajar untuk melihat perempuan bertelanjang dada. Saat itu, dada bukanlah hal yang mengundang birahi bagi kaum Adam di Tanah Air. Bertelanjang dada pun sama sekali bukan hal yang dianggap porno.

Kamu bisa melihatnya di berbagai macam prasasti atau relief candi. Beberapa foto atau video yang diambil di awal abad ke-20 juga menunjukkan wanita di Nusantara ada yang masih bertelanjang dada.

Ada alasan mengapa mereka melakukannya. Salah satunya adalah kain ternyata termasuk dalam barang mewah atau sulit untuk didapatkan. Hal ini membuat perempuan Nusantara pun memakai kain sebagai penutup bagian bawah tubuh saja sebagaimana laki-laki. Meski begitu, perempuan kalangan kelas atas atau dari kalangan kerajaan biasanya memang sudah memakai kemben, kebaya, atau pakaian yang lebih tertutup lainnya.

Pakaian tradisional Nusantara. (Kaskus/rr28)

Nah, kamu tahu nggak tentang sejarah bagaimana bisa penutup dada dikenal dengan nama kutang di Indonesia? Ternyata, hal ini berawal dari kesalahpahaman, lo, Millens.

Jadi gini, di buku berjudul Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil yang terbit pada 2007 lalu, diceritakan kisah Daendels yang menjalankan proyek jalan raya Pos Anyer – Panarukan. Salah seorang mandor proyek pembangunan jalan ini adalah bangsawan berdarah Spanyol – Prancis bernama Don Lopez Comte de Paris. Dia saat itu terkejut melihat banyak perempuan Jawa nggak memakai penutup dada.

Dia resah dan terus mengucap kata Coutant! Yang artinya adalah “berharga” untuk memperingatkan para perempuan itu bahwa seharusnya mereka menutup bagian tubuhnya yang berharga. Dia pun akhirnya memberikan kain pada seorang perempuan untuk menutup dadanya.

Lidah orang Jawa yang sulit mengerti kata Coutant akhirnya menyebut kain penutup dada tersebut dengan kata “Kutang”. Sejak saat itulah sebutan kutang bagi penutup dada dikenal masyarakat Indonesia.

Sejarah yang cukup unik, ya Millens. (Tir/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: