BerandaTradisinesia
Jumat, 22 Nov 2018 13:55

Bagi-Bagi Nasi Kepel Jadi Puncak Festival Ampyang Maulid 2018 di Kudus

Warga berebut nasi kepel pada acara Festival Ampyang Maulid. (Inibaru.id/ Ida Fitiriyah)

Dari kirab ampyang hingga pembagian nasi kepel, tradisi warga Loram Kulon, Kudus, yang dikenal sebagai Festival Ampyang Maulid ini berlangsung meriah. Digelar turun-temurun setiap 12 Rabiul Awal, tradisi yang diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad itu menjadi salah satu tradisi setempat yang begitu dinantikan warga.

Inibaru.id – Maulid Nabi diperingati dengan cara yang berbeda-beda di setiap wilayah. Di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, misalnya, warga menggelar Festival Ampyang Maulid. Tradisi turun-temurun itu diadakan tepat pada 12 Rabiul Awal.

Ampyang merupakan tandu yang berisi hasil bumi, nasi kepel yang dibungkus dedaunan, dan kerupuk beraneka warna. Tandu itu diarak dari titik tertentu menuju ke Masjid At-taqwa, Loram Kulon.

Tahun ini, Festival Ampyang Maulid dilaksanakan pada Selasa (20/11/2018) dengan titik awal di lapangan sepak bola Desa Loram Wetan. Yap, meski si empunya hajat adalah warga Desa Loram Kulon, warga Desa Loram Wetan juga turut terlibat untuk memeriahkan Festival Ampyang Maulid.

Salah satu peserta Festival Ampyang Maulid Desa Loram Kulon, Kudus. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Berdasarkan pantauan Inibaru.id, lebih dari seribu warga memadati lapangan siang itu. Terik matahari yang terasa menyengat kulit nggak menghalangi mereka untuk berpartisipasi dalam acara yang digelar setiap tahun ini.

Anak kecil hingga orang tua turut serta dalam festival itu. Anak-anak kecil didandani dengan bermacam-macam kostum, sedangkan yang lebih dewasa hingga orang tua sibuk mempersiapkan tandu ampyang yang sudah ditata beraneka rupa.

“Ada 20 sekolah dari TK hingga SMA yang ikut. Mereka ada yang pakai baju adat, ada yang marching band. Kalau gunungan, itu dari musala yang ada di Loram Wetan dan Kulon, ormas (organisasi masyarakat), industri, dan pendukung RT RW,” kata Ketua Panitia Festival Ampyang Loram Wetan Much Sofie.

Para warga antusias menyaksikan arak-arakan Festival Ampyang Maulid. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Para peserta kirab kemudian mengarak tandu-tandu Ampyang itu menuju Masjid At-taqwa Loram Kulon. Di masjid yang lebih dikenal dengan Masjid Wali itu, Bupati Kudus Tamzil, Kepala Dinas Pariwisata Kudus, Kepala Polsek Jati, serta Ketua Festival Ampyang Loram Kulon sudah berjaga.

Begitu sampai di Gapuro Masjid Wali yang termasuk situs purbakala itu, peserta kirab akan menunjukkan penampilan kelompoknya di depan Bupati Kudus. Setelah penampilan, tandu Ampyang langsung diperebutkan warga.

Pembagian ratusan nasi kepel menjadi puncak acara tersebut, Millens. Nasi-nasi itu disiapkan panitia dalam tandu khusus. Sebelumnya, nasi kepel didoakan tokoh agama setempat.

Para peserta mengangkat tandu Ampyang. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Bupati Kudus M Tamzil mengaku sangat mendukung acara ini. Menurutnya, acara ini merupakan suatu bentuk tradisi yang harus dilestarikan sekaligus daya tarik wisata bagi wilayah yang bertitel desa wisata itu.

“Bersama tokoh dan ulama, acara ini memberikan penghargaan dan penghormatan Maulid Nabi. Ke depan, kami akan tingkatkan lagi supaya semakin banyak yang terlibat,” ujar Tamzil.

Bila kamu pengin menyaksikan acara ini, pastikan datang ke Loram Kulon pada 12 Rabiul Awal tahun depan, ya. Seperti yang sudah-sudah, acara ini dimulai siang hari, jadi jangan sampai ketinggalan. Sst, jangan lupa pakai sunblock atau bawa payung, ya, supaya kulitmu terlindung dari cuaca yang panas. Ha-ha. (Ida Fitriyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: