Inibaru.id – Pelbagai jenis motif batik nan indah bisa kamu temukan di sejumlah sentra batik di Jawa, misalnya di Solo, Pekalongan, atau Yogyakarta. Nggak hanya indah, motif-motif batik itu juga menyimpan nilai-nilai hidup yang mendalam. Sebagai salah satu motif batik tertua di Indonesia, batik parang pun setali tiga uang.
Batik dengan ciri khas huruf S ini menggambarkan kerja keras hingga keseimbangan. Huruf S yang tersambung merupakan gambaran dari usaha manusia yang nggak putus-putus. Jika ingin tujuannya tercapai, manusia harus senantiasa berjuang dengan memperbaiki diri.
Dulu, batik parang biasanya digunakan senopati yang hendak berangkat berperang. Eh, perang ini nggak selalu diartikan menggunakan senjata, lo. Perang yang dimaksud termasuk perang melawan hawa napsunya.
Melukis batik motif parang. (Uzone)
Itu saja? Tunggu dulu! Batik parang juga mengandung filosofi bahwa hidup haruslah seimbang. Manusia nggak hanya menjaga hubungan dengan sesama manusia, tapi juga alam dan Tuhan. Garis diagonal pada batik ini mengungkapkan bahwa manusia sudah seharusnya setia dan memegang teguh kebenaran.
Menilik jenisnya, batik ini punya beberapa motif yang indah seperti Parang Rusak, Parang Rusak Barong, Parang Klitik, Parang Kusumo, Parang Tuding, Parang Curigo, Parang Centung, dan Parang Pamor.
Baca Juga:
Batik Motif Parang, Terinspirasi dari Ombak, Disandang Para Bangsawan Zaman Kesultanan Mataram
Mencoba Bertahan, Batik Rifaiyah dari Batang yang Sarat Nilai Keagamaan
Kamu bisa pilih jenis mana yang paling kamu suka. Mengingat batik nggak hanya didesain sebagai kemeja atau jarik, kamu bisa sesekali ke kampus menggunakan gaun batik parang. Nggak ada salahnya kan ikut melestarikan kebudayaan sendiri?
Supaya nggak bingung kalau ada acara-acara formal dan non-formal, koleksi semua jenisnya ya! Yuk, pakai batik dan tunjukkan kebanggaanmu pada budaya Jawa. Selamat Hari Batik! (IB15/E03)