BerandaHits
Rabu, 19 Nov 2024 11:13

Menguak Sejarah Penggunaan Karpet Merah untuk Acara Penyambutan Resmi

Sejarah penggunaan karpet merah untuk keperluan penyambutan di acara resmi. (Harpersbazaar)

Saking spesialnya, sampai ada banyak sesi khusus red carpet di mana tokoh-tokoh terkenal berfoto atau diwawancarai. Hm, sejak kapan karpet merah dipakai untuk acara penyambutan?

Inibaru.id – Di berbagai gelaran resmi atau prestisius, pasti ada acara penyambutan yang menggunakan karpet merah. Bahkan, ada sesi khusus di mana para tokoh, selebritas, atau orang penting lainnya foto-foto atau melakukan wawancara di atas karpet merah. Kepikiran nggak, sejak kapan sebenarnya karpet merah digelar untuk acara penyambutan?

Nggak cuma di acara-acara penghargaan film atau musik, di banyak acara pemerintahan resmi, karpet merah juga digelar. Artinya, digelarnya karpet merah menandakan bahwa pihak penyelenggara memberikan rasa hormat kepada orang yang datang. Nah, konon tradisi ini sudah eksis sejak sangat lama, tepatnya pada masa Yunani Kuno, Millens.

Jadi begini, pada 458 Sebelum Masehi (SM), Aeschylus menulis sebuah drama berjudul Agamemnon yang menceritakan seorang raja dalam perang legendaris antara Yunani dan Troya. Nah, saat berangkat ke medan perang, Agamemnon harus meninggalkan pasangannya Clytemnestra.

Sayangnya, tatkala Clytemnestra bersiap menyambut kedatangan suaminya pulang dari medan perang dengan selamat, dia justru dikecewakan dengan kabar Agamemnon yang akan membawa pulang seorang selir bernama Cassandra. Clytemnestra pun menggelar karpet merah untuk menyambut kepulangan suaminya demi menunjukkan kekecewaannya.

Penyambutan dengan karpet merah juga digunakan untuk acara pemerintahan. (Shen Hong/Xinhua)

Pasalnya, pada saat itu, karpet merah dianggap sebagai simbol di mana dewa-dewa yang agung berjalan dan nggak bisa dipijak oleh orang biasa. Agamemnon bahkan dikabarkan sampai ragu untuk melangkah di atas karpet merah yang sudah disiapkan istrinya tersebut gara-gara hal ini.

Mengapa karpet merah dianggap seagung itu? Alasannya sederhana. Pada zaman dahulu, perwarna merah sangatlah sulit dibuat. Harganya juga sangat mahal. Makanya, jika sampai seseorang diberikan sambutan dengan karpet merah yang sulit dibuat dan berharga mahal, dia mendapatkan kehormatan luar biasa.

Meski begitu, penyambutan karpet merah pada zaman modern diperkirakan baru benar-benar terjadi pada awal abad ke-20. Kala itu, penumpang kereta api New York Central Railroad menyambut penumpang yang naik di kereta eksklusif tersebut dengan karpet merah, Millens.

Nah, pada 1922, barulah penyambutan karpet merah digelar di Hollywood, tepatnya di Egyptian Theather saat penayangan perdana film Robin Hood. Sejak saat itulah, dunia hiburan kerap menggelar karpet merah untuk berbagai acara, deh. Termasuk untuk sesi karpet merah khusus di Piala Oscar yang bisa memakai karpet merah dengan ukuran fantastis, yaitu 1.500 meter persegi!

Sudah tahu kan sejarah penggunaan karpet merah untuk penyambutan? Ternyata sudah eksis sejak sangat lama, ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: