BerandaTradisinesia
Senin, 12 Nov 2023 09:00

Bangunan Legendaris Lawang Ombo Lasem, Dulu Jadi Pusat Perdagangan Candu

Lawang Ombo, gudang candu pada zaman dahulu di Lasem. (IG/adimorito)

Siapa sangka, di Lasem, Rembang masih ada bangunan yang dulu dipakai jadi gudang candu. Bangunan tersebut adalah Lawang Ombo. Seperti apa sih bangunan tersebut?

Inibaru.id – Dari sekian banyak bangunan bersejarah yang ada di Lasem, Kabupaten Rembang, barang kali Lawang Ombo jadi yang memiliki cerita paling nggak biasa. Maklum, pada zaman dahulu, Lawang Ombo dipakai jadi gudang candu alias opium. Dari tempat itulah, perdagangan candu di Lasem dan sekitarnya berlangsung.

Jika diartikan, nama Lawang Ombo dalam Bahasa Jawa bermakna “pintu yang besar”. Kalau kamu datang langsung ke bangunan ini, pasti bakal melihat sendiri seberapa besar ukuran dari pintu tersebut. Lebarnya sekitar 3 meter, sementara tingginya kurang lebih mencapai 5 meter.

Bangunan ini didirikan pada 1860-an oleh Liem King Siok, seorang pedagang asli Tiongkok. Fungsi utama dari bangunan yang bisa kamu temui di Dusun Dasun ini memang diperuntukkan sebagai gudang opium yang merupakan barang yang dia jadikan bisnis pada masa itu.

Beda dengan zaman sekarang di mana candu nggak bisa dijual sembarangan, dulu, candu merupakan salah satu barang jualan dengan peminat yang besar. Penjajah Belanda bahkan sampai membuat kebijakan khusus agar mampu memonopoli perdagangannya.

Namun, khusus di Lasem, perdagangan candu memang sangat bergantung pada operasional Lawang Ombo. Saking tingginya permintaan barang tersebut, di dalam bangunan Lawang Ombo terdapat sebuah sumur tua dengan diameter yang cukup kecil, yaitu nggak sampai 1 meter. Kabarnya, dasar dari sumur tersebut adalah sebuah terowongan rahasia yang bisa mencapai Pelabuhan Lasem, Millens.

Lawang Ombo di Lasem. (IG/Samuel Mulia)

“Di dalam sumur ada terowongan yang menghubungkan ke laut. Terowongan itu cukup untuk jalur sampan kecil yang mengangkut opium,” ucap salah seorang warga Dusun Dasun Gandor Sugiharto sebagaimana dilansir dari Tribunjogja, Minggu (13/10/2013).

Cara kerjanya begini, Di Pelabuhan Lasem, ada kapal-kapal yang membawa candu secara ilegal. Candu-candu tersebut kemudian diselundupkan lewat terowongan rahasia sehingga bisa segera disimpan ke Lawang Ombo. Nah, di Lawang Ombo inilah, candu-candu tersebut kemudian disebar ke sejumlah tempat agar bisa dibeli oleh warga biasa atau kaum ningrat.

Meski memiliki sejarah yang cukup gelap, nyatanya Lawang Ombo dianggap sebagai bangunan penting karena memiliki nilai sejarah tinggi. Apalagi, arsitektur bangunan ini juga unik karena menggabungkan budaya Eropa dengan Tiongkok. Karena itulah, bangunan ini pun ditetapkan jadi cagar budaya.

Kini, bangunan yang lokasinya nggak jauh dari Kelenteng Cu An Kiong itu jadi salah satu lokasi wisata yang paling banyak dikunjungi di Lasem. Kalau kamu kebetulan ada di sana, jangan sampai lewatkan deh Lawang Ombo yang memiliki arsitektur menarik ini, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024