Inibaru.id – Mengapa ada lebih dari satu stasiun dalam satu kota di Indonesia? Sebuah pertanyaan menarik, namun kali ini Inibaru.id akan menceritakan terlebih dulu soal salah satu stasiun yang ada di Surakarta.
Banyak yang mengira bahwa kota ini hanya memiliki tiga stasiun kereta api. Padahal, menurut Jejak Bocah Ilang (28/9/15), ada empat stasiun, salah satunya adalah Stasiun Jebres yang ada di Purwodiningratan, Jebres.
Stasiun Jebres dibangun oleh perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1884. Awalnya, stasiun ini merupakan salah satu pusat transportasi tersibuk yang ada di Surakarta.
Kereta api kelas ekonomi hingga eksekutif yang melayani jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa pasti berhenti atau mengawali perjalanan dari Stasiun Jebres Surakarta.
Ruang Khusus Raja
Dilansir dari Indonesia.go.id (11/09/22), Stasiun Jebres dibangun di atas lahan milik Keraton Kasunanan Surakarta. Tujuannya adalah untuk membantu pengangkutan barang berupa komoditas hasil tanaman industri, seperti gula dan tembakau yang menjadi andalan wilayah Karesidenan Surakarta.
Dari stasiun ini biasanya komoditas akan diarahkan ke ke Pelabuhan Cilacap dan dikirim ke Eropa.
Stasiun yang dibangun selama kurang lebih empat tahun ini memiliki keistimewaan untuk keluarga keraton jika mereka hendak pergi ke Batavia atau Surabaya. Stasiun Jebres menyediakan ruangan tunggu khusus bagi raja yang sedang menjabat.
Arsitektur yang Megah
Menurut laman Pemerintah Kota Surakarta (10/8/18), Stasiun Jebres memiliki bentuk arsitektur yang megah bergaya Indische Empire. Bangunan stasiun ini berbentuk persegi panjang simetris dengan dua jendela melengkung di atas dua pintu utama menuju ke aula stasiun.
Ruangan di dalam stasiun masing-masing berbentuk persegi panjang yang disusun linier sehingga nampak karakter horizontal stasiun ini sungguh kuat. Langit-langit dibuat sangat tinggi, hingga hampir enam meter oleh sang perancang, Thomas Karsten.
Pada tahun 2010, Stasiun Jebres ditetapkan sebagai bangunan stasiun cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No:PM. 57/PW.007/MKP/2010 dan Surat Keputusan Bupati No.646/1-R/1/2013. Keputusan itu dibuat untuk mempertahankan keberadaan bangunan, karena sarat akan nilai sejarah, kekayaan, dan keindahan arsitektur masa lampau.
Sayang, sejak 1 Februari 2014, nggak ada lagi kereta api yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun penuh sejarah ini. Semua perjalanan kereta api kini dialihkan ke Stasiun Purwosari dan Solo Balapan sebagai perhentian utama kereta api di Kota Surakarta yang berada di jalur lintas selatan Jawa.
Sedangkan stasiun ini dijadikan sebagai pemberhentian kereta api penumpang yang melalui jalur lintas tengah Jawa atau jalur Gundih-Solo Balapan maupun sebaliknya.
Duh, sayang banget ya Millens. Kamu sendiri sudah pernah mampir atau lewat Stasiun Jebres, belum? (Kharisma Ghana Tawakal/E05)