BerandaTradisinesia
Sabtu, 25 Nov 2022 14:16

Ada Ruang Tunggu Khusus Raja di Stasiun Jebres Surakarta

Bagian depan dari Stasiun Jebres, Surakarta. (Kompasiana)

Nggak seperti stasiun pada umumnya, salah satu stasiun yang ada di Surakarta ini memiliki arsitektur yang megah dengan ruang tunggu khusus untuk raja.

Inibaru.id – Mengapa ada lebih dari satu stasiun dalam satu kota di Indonesia? Sebuah pertanyaan menarik, namun kali ini Inibaru.id akan menceritakan terlebih dulu soal salah satu stasiun yang ada di Surakarta.

Banyak yang mengira bahwa kota ini hanya memiliki tiga stasiun kereta api. Padahal, menurut Jejak Bocah Ilang (28/9/15), ada empat stasiun, salah satunya adalah Stasiun Jebres yang ada di Purwodiningratan, Jebres.

Stasiun Jebres dibangun oleh perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1884. Awalnya, stasiun ini merupakan salah satu pusat transportasi tersibuk yang ada di Surakarta.

Kereta api kelas ekonomi hingga eksekutif yang melayani jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa pasti berhenti atau mengawali perjalanan dari Stasiun Jebres Surakarta.

Ruang Khusus Raja

Dilansir dari Indonesia.go.id (11/09/22), Stasiun Jebres dibangun di atas lahan milik Keraton Kasunanan Surakarta. Tujuannya adalah untuk membantu pengangkutan barang berupa komoditas hasil tanaman industri, seperti gula dan tembakau yang menjadi andalan wilayah Karesidenan Surakarta.

Dari stasiun ini biasanya komoditas akan diarahkan ke ke Pelabuhan Cilacap dan dikirim ke Eropa.

Stasiun yang dibangun selama kurang lebih empat tahun ini memiliki keistimewaan untuk keluarga keraton jika mereka hendak pergi ke Batavia atau Surabaya. Stasiun Jebres menyediakan ruangan tunggu khusus bagi raja yang sedang menjabat.

Deretan pintu-pintu besar di bagian dalam Stasiun Jebres, Surakarta. (Heritage KAI)

Arsitektur yang Megah

Menurut laman Pemerintah Kota Surakarta (10/8/18), Stasiun Jebres memiliki bentuk arsitektur yang megah bergaya Indische Empire. Bangunan stasiun ini berbentuk persegi panjang simetris dengan dua jendela melengkung di atas dua pintu utama menuju ke aula stasiun.

Ruangan di dalam stasiun masing-masing berbentuk persegi panjang yang disusun linier sehingga nampak karakter horizontal stasiun ini sungguh kuat. Langit-langit dibuat sangat tinggi, hingga hampir enam meter oleh sang perancang, Thomas Karsten.

Pada tahun 2010, Stasiun Jebres ditetapkan sebagai bangunan stasiun cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No:PM. 57/PW.007/MKP/2010 dan Surat Keputusan Bupati No.646/1-R/1/2013. Keputusan itu dibuat untuk mempertahankan keberadaan bangunan, karena sarat akan nilai sejarah, kekayaan, dan keindahan arsitektur masa lampau.

Sayang, sejak 1 Februari 2014, nggak ada lagi kereta api yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun penuh sejarah ini. Semua perjalanan kereta api kini dialihkan ke Stasiun Purwosari dan Solo Balapan sebagai perhentian utama kereta api di Kota Surakarta yang berada di jalur lintas selatan Jawa.

Sedangkan stasiun ini dijadikan sebagai pemberhentian kereta api penumpang yang melalui jalur lintas tengah Jawa atau jalur Gundih-Solo Balapan maupun sebaliknya.

Duh, sayang banget ya Millens. Kamu sendiri sudah pernah mampir atau lewat Stasiun Jebres, belum? (Kharisma Ghana Tawakal/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024