BerandaPasar
Rabu, 24 Okt 2017 10:23

Jumlah Start-up Baru Indonesia Anjlok Hingga 23 Persen

Jumlah start-up Indonesia mengalami tren negatif pada Kuartal Kedua (Q2) 2017. (Innorobo.com)

Kampanye “Sejuta Start-up” yang terus digaungkan pemerintah dan masyarakat tahun ini ternyata berbanding terbalik dengan menurunnya jumlah perusahaan rintisan baru pada Kuartal Kedua 2017. Perlu evaluasi serius.

Inibaru.id – Perusahaan rintisan atau start-up di Indonesia mengalami penurunan pada kuartal kedua (Q2) 2017 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan Analis Senior East Ventures, Elisa Suteja, dalam acara tahunan Tech in Asia Jakarta 2017.

Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (23/10/2017), Elisa mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan East Ventures, jumlah start-up baru tahun ini mengalami penurunan hingga 23 persen dibanding Q2 2016.

Baca juga: Targetkan Transaksi US$ 130 Miliar, E-commerce RI Harus Berbenah

Kendati bukan satu-satunya faktor, Elisa mengungkapkan, merosotnya jumlah perusahaan rintisan baru itu juga memengaruhi jumlah investasi yang dikucurkan East Venture

“Investor makin lama makin dewasa. Maksud saya, kita juga lihat apa yang bisa kita invest, apa yang nggak. Ada yang tumbuh, ada yang nggak. Ada yang cocok buat kami, ada yang nggak,” ujarnya.

Menurut dia, tidak semua perusahaan yang tidak mereka berikan dana adalah perusahaan yang tidak bagus. East Venture juga mempertimbangkan partner strategic lain yang mungkin bisa memberikan bantuan lebih cocok pada startup.

“Bukan berarti yang nggak kami danai itu nggak bagus, tapi barangkali ada strategic investor lain yang bisa bantu mereka. Jadi alasan spesifik kami bisa banyak hal,” tutur dia.

Namun begitu, Elisa enggan mengatakan berapa jumlah investasi yang sudah dialirkan pemodal bagi startup sasaran dalam Q2 ini. Dia juga tidak bisa menyebutkan seluruh perusahaan rintisan yang sudah mendapatkan investasi selama 2017.

Sebelumnya, Managing Director East Venture Asia Tenggara, Willson Cuaca, mengatakan, puncak seed funding telah terjadi pada 2015 lalu. Dikutip dari Tech in Asia, puncaknya terjadi ketika banyak pemodal ventura (venture capital/VC) baru dan keluarga-keluarga kaya mulai memberikan investasi kepada para startup.

Baca juga: E-commerce Menggeliat, Ritel Konvensional Merana

Sementara itu, Elisa menyebutkan bahwa East Ventures mengalirkan 80 persen modal pada perusahaan rintisan di Indonesia. 20 persen lainnya dikucurkan pada perusahaan lain di regional Asia Tenggara.

Sebagian besar startup yang mendapatkan investasi berasal dari sektor e-commerce dan fintech. Perusahaan ini adalah salah satu investor Tokopedia dan Traveloka yang merupakan dua dari tiga startup unicorn di Indonesia. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: