BerandaPasar Kreatif
Rabu, 14 Jul 2020 13:50

Tetap Ramai, Apa Rahasia Barber Corner 'Cukur' Keraguan Pelanggan?

Proses potong rambut dengan APD sederhana. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Banyak barbershop yang terpaksa tutup akibat pandemi. Lalu bagaimana cara pemilik Barber Corner tetap dapat pelanggan dan memupus ketakutan akan virus corona yang ada? Simak yuk!

Inibaru.id - Saya amati bayak barbershop yang kini terpaksa tutup akibat pandemi. Wajar sih, bayangan ancaman virus corona menghantui masyarakat hingga enggan potong rambut. Nggak heran, opsi menutup barbershop adalah satu langkah paling konkret.

Dari berbagai berbagai barbershop yang tutup, Corner Barbershop adalah salah satu yang masih bertahan untuk melayani pelanggan. Hieronimus Agga Bomantoro sang pemilik barbershop yang kala itu saya temui di salah satu cabang yang terletak di Jalan Hasanudin nomor H 82 Semarang, mengaku dirinya menerapkan protokol kesehatan ekstra akibat pandemi.

“Sebenarnya tanpa pandemi pun setiap barbershop sudah punya SOP kesehatan. Tapi buat kita ada beberapa hal tambahan yang diterapkan akibat pandemi ini,” tutur lelaki yang masih berstatus mahasiswa ini.

Wajib pakai sarung tangan latex. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Lelaki yang akrab disapa Agga ini mengaku bahwa pemakaian masker adalah hal dasar dan wajib untuk menjaga kesehatan barbermen. Dari awal dia menekankan pentingnya penggunaan masker pada para karyawan yang juga merupakan aset dari usahanya tersebut.

Selain menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, dia juga mendorong pelanggannya selalu memakai masker.

“Karena customer kami dari kalangan menengah, kami nggak begitu khawatir karena mereka juga pasti paham dengan kebersihan diri sendiri,” tutur lelaki berkacamata ini.

Perlengkapan cukur. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selain memperhatikan aspek kesehatan pada pelanggan, dirinya juga menerapkan protokol tambahan bagi barbermen. Sebelum melayani pelanggan, barbermen mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan lateks yang steril. Selain itu, penggunaan kaca mata bening juga wajib dipakai.

“Kami juga sterilisasi alat, kursi selalu dibersihkan dengan sabun, keep kita cuci setiap hari,” tegasnya.

Proses sterilisasi alat. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Agga yang kini sudah punya dua barbershop nggak memungkiri biaya operasional yang membengkak. Tapi dirinya nggan membebankannya pada pelanggan.

“Tarifnya masih tetap, Rp 25 ribu dah dapat (layanan) potong dan cuci,” tambahnya.

Kini, berkat komitmennya menerapkan protokol kesehatan dan menjamin keamanan di barbershopnya, Aga mengaku mengalami peningkatan pendapatan. Menurutnya, menawarkan servis dengan ekstra protokol kesehatan adalah bidang usaha baru yang bakal menemu segmennya sendiri.

“Ini merupakan segmen pendapatan baru yaitu pelanggan yang mengutamakan kebersihan,” tutup Agga.

Kamu sendiri masih ragu potong rambut, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Barber Corner

Alamat : Jalan Hasanuddin H 82 dan Jalan Suyudi nomor 23 B Semarang

Jam Operasional: Setiap hari pukul 09.00 – 20.00 WIB

Tarif : Rp 25.000

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024