BerandaPasar Kreatif
Jumat, 3 Nov 2022 16:35

Strategi Baru Penerbitan Indie: Gaet Para Penulis Wattpad!

Qisma Rizany memamerkan buku fiksi yang baru saja mereka cetak melalui Eve Collage Publisher. (Inibaru.id/ Azzahra Fathiyah)

Nggak sedikit karya fiksi di Wattpad yang mulai dibikin versi cetaknya, khususnya yang penulisnya punya jutaan pembaca setia. Rupanya hal ini menjadi strategi baru pebisnis penerbitan indie seperti Eve Collage Publisher yang digagas Hamnah dan Riza.

Inibaru.id - Pernah ada suatu masa ketika buku fiksi diangkat ke layar lebar atau dibuat versi digitalnya. Namun, kini yang terjadi justru sebaliknya, yakni produk digital dicetak dalam bentuk buku fisik, terutama karya-karya fiksi di platform menulis digital seperti Wattpad, Storial, Penana, Steller, dll.

Bahkan, belakangan, membukukan karya digital dari platform-platform tersebut, khususnya yang memiliki jutaan pembaca, tengah menjadi tren yang populer, lebih jauh lagi, jadi peluang bisnis baru. Hamnah Fadwa adalah salah satu orang yang melihat adanya potensi itu.

Hamna, begitu gadis 22 tahun tersebut biasa disapa, telah melihat peluang ini sejak 2020 lalu, ketika dia bersama kawannya Qisma Rizany atau akrab dipanggil Riza, memutuskan mendirikan Eve Collage Publisher, sebuah penerbitan buku indie yang berpusat di Kota Semarang.

Bergelut dengan bisnis penerbitan bukanlah pengalaman baru bagi Hamna. Sebelumnya, mahasiswa Sastra Indonesia ini pernah menjadi freelancer di sebuah publisher indie, tapi mengalami kebangkrutan pada 2019.

Tips Memulai Bisnis Penerbitan Indie

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat memulai bisnis penerbitan buku indie. (RMIT University)

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis penerbitan buku indie seperti yang dilakukan Hamna dan Riza?

1. Meminang Penulis Wattpad

Berbekal pengalaman di tempat bekerja sebelumnya, Hamna dan Riza memulai bisnis penerbitan dengan menggaet para penulis potensial di Wattpad, khususnya yang memiliki banyak followers dan viewers.

"Selanjutnya, tawari mereka untuk menerbitkan karya mereka melalui jasa penerbitan indie kami, Eve Collage Publisher. Kami menyebutnya sebagai proses meminang penulis," aku Hamna kepada Inibaru.id belum lama ini, lalu tergelak.

Dia mengaku, strategi tersebut menjadi cara yang paling efisien untuk mereka lakukan saat ini. Kebanyakan klien di Eve Collage Publisher didapatkan dengan strategi tersebut. Sebagian besar karya yang mereka sasar, lanjutnya, berupa fanfiction mengenai idol Korea atau K-pop.

"Karena penggemar mereka (idol dan K-pop) tersebar di segala penjuru, nggak sulit menemukan karya semacam ini, lengkap dengan ratusan ribu pembacanya, yang tentu saja berpotensi menjadi pembeli," kata Hamna.

2. Punya SDM untuk 3 Posisi 

Hamna mengungkapkan, nggak banyak modal yang dibutuhkan untuk mendirikan Eve Collage Publisher. Menurutnya, yang terpenting adalah kejelian membaca peluang tersebut. Selanjutnya, menempatkan SDM yang tepat.

"Yang penting punya SDM untuk tiga posisi, yaitu editor, cover designer, dan layouter," ujar Hamna blak-blakan.

Editor, yang di Eve Collage Publisher dipegang Riza, bertugas mengedit naskah, sedangkan cover editor bertugas mempercantik sampul buku agar menarik dan sesuai dengan isi cerita. Sementara, layouter, posisi yang ditempati Hamna, bertanggung jawab mengatur tata letak buku sebelum dicetak.

"Kalau nggak punya basic di tiga posisi itu, terutama untuk cover designer, bisa sewa orang," tutur perempuan murah senyum tersebut. "Sekadar saran, banyak ilustrator atau cover designer yang buka jasa di Facebook dengan harga lebih murah dibanding menyewa ilustrator profesional."

3. Optimasi Media Sosial

Hamna dan Riza sadar, bisnis penerbitan yang mereka geluti saat ini belum cukup dikenal orang. Karena itulah mereka sekarang fokus melakukan optimasi media sosial, terutama Instagram. Untuk menggaet pengikut, mereka membuat berbagai event menulis gratis, tapi peserta harus follow akun mereka.

"Karya para peserta (dalam event menulis itu) kemudian dibukukan dalam bentuk antologi cerpen atau puisi ber-ISBN," terang Hamna bersemangat. "Mereka bisa membeli buku tersebut jika mau."

Strategi itu, tambah Hamna, terbukti ampuh mendulang rupiah sekaligus memperbanyak jumlah pengikut di Instagtam.

“Para peserta biasanya berpikir, yang penting karya mereka bisa dibukukan,” ujar dia.

4. Mencintai Buku dan Suka Membaca

Secara pribadi, Hamna mengaku tertarik menggeluti dunia penerbitan indie karena kecintaannya pada buku. Dia hobi membaca. Passion-nya juga di situ. Lebih dari itu, bisnis tersebut membuatnya punya cukup waktu untuk tetap menunaikan kewajibannya sebagai mahasiswa, yakni kuliah.

"Bisnis kami kerjanya santai. Penerbit hanya bertugas mengedit dan mengurusi pencetakan naskah, sementara urusan marketing diserahkan kepada penulis," terang Hamna.

Untuk marketing, imbuhnya, penulis biasanya membuka pre-order di Wattpad. Nah, nantinya penerbit mencetak sesuai dengan jumlah buku yang dipesan.

"Saat ini kami menangani penulis sebanyak yang kami mampu handle saja. Nggak berani memaksakan diri," tandas perempuan yang awal-awal pegang Eve Collage Publisher mengaku pernah kewalahan mengatur waktu antara ngurusi bisnis dengan kuliah itu.

Bisnis yang benar-benar menarik, bukan? Dengan mengikuti tips yang dipaparkan di atas, kamu bisa bikin usaha ini juga, lo, Millens! (Azzahra Fathiyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: