BerandaPasar Kreatif
Jumat, 6 Jun 2019 15:11

Sarung Goyor Khas Tegal: Diminati Warga Lokal, Merambah Pasar Internasional

Sarung Goyor. (Kaskus)

Kainnya lembut, jatuh, dan bisa menyesuaikan kondisi cuaca, itulah keistimewaan sarun goyor. Kendati harganya lumayan mahal, sarung khas Tegal ini banyak diminati kalangan menengah ke atas, bahkan produk ini telah diekspor ke berbagai negara.

Inibaru.id – Dalam bahasa Jawa, goyor-goyor berarti lembek. Itulah alasan kenapa sarung khas Tegal ini dinamakan demikian. Sarung Goyor! Sekali pegang kainnya, kamu bakal paham, karena kain yang diproduksi sejak 1986 itu memang lembut, lembek, dan jatuh di tubuh.

Dibuat dengan tenun manual (ATBM), sarung goyor nggak bisa dibilang murah. Sepotong sarung berukuran 125 x 120 sentimeter harus kamu tebus dengan harga hingga ratusan ribu rupiah. Namun, bukan berarti sarung ini sepi peminat.

Nggak hanya lokal, sarung goyor juga diproduksi untuk dipasarkan di luar negeri. Hasil produksi yang terbatas dengan kualitas yang mumpunilah yang membuat orang berminat memilikinya, bahkan menjadi koleksi di kalangan menengah ke atas.

Namun, harga ini sepadan, karena proses produksi kain goyor memang rumit, membutuhkan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Konon, prosesnya membutuhkan 18 langkah, yang diproduksi dalam dua minggu.

Satu hal yang istimewa dari sarung goyor adalah kemampuannya menyesuaikan kondisi. Saat berada di cuaca berhawa panas, sarung goyor bakal menyejukkan di kulit. Sementara, ia akan menghangatkanmu pada cuaca dingin.

Untuk motifnya, sekurangnya ada dua motif sarung goyor, yakni botolan atau timuran dan balian atau tegalan. Motif terakhir biasanya lebih mudah dikerjakan sehingga harganya lebih murah ketimbang botolan.

Tertarik memilikinya? Yuk, jalan-jalan ke Tegal! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: