BerandaPasar Kreatif
Senin, 21 Feb 2021 18:00

Sama-Sama Untung dari Kegilaan Pencinta Tanaman Hias Dadakan

Salah satu toko tanamaman hias di daerah bandungan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Demam tanaman disambut dengan lahirnya deretan toko tanaman hias di sepanjang jalan Ambarawa-Bandungan. Tentu hal ini menjadi khazanah baru para pencinta tanaman hias untuk berbelanja.

Inibaru.id – Semenjak pandemi, tren berkebun kian dilirik oleh masyarakat yang banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal ini tentu berdampak pada maraknya penjual tanaman hias dadakan. Beberapa membangun greenhouse ala-ala, beberapa berkeliling mencari pelanggan.

Fenomena ini bisa kamu dapati sepanjang jalan raya Ambarawa-Bandungan yang kanan kirinya telah dipenuhi oleh para penjual tanaman hias. Nggak hanya memanfaatkan lahan kosong, mereka juga menyulap pekarangan rumah menjadi toko bunga.

Hal ini dibenarkan oleh Trimo Sugito, seorang pedagang tanaman hias yang sudah malang melintang selama belasan tahun. Dirinya mengamini bahwa setahun terakhir banyak bermunculan toko tanaman hias baru di Ambarawa – Bandungan.

“Sekarang sepanjang Jalan Ambarawa-Bandungan penuh pedagang bunga dadakan, bahkan di depan toko saya juga ada yang baru berdiri beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Hal ini juga diakui oleh Lastri, seorang pegawai toko bunga yang terletak di nggak jauh dari Pasar Induk Ngasem. Menurutnya hal ini disebabkan oleh tren berkebun yang makin diminati.

“Ya, makin banyak yang jualan. Sekarang orang-orang suka tanaman hias,” tutur perempuan yang berbalut jaket tersebut.

Pengaruh pada Penjualan

Banyak pesaing nggak pengaruhi penjualan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Meski makin banyak pesaing, Gito dan Lastri mengaku nggak ada dampak berarti pada usaha mereka. Hal tersebut karena toko bunga mereka yang berdiri sejak lama tersebut telah punya pelanggannya masing-masing.

“Di tempat saya juga masih rame tapi kadang terasa karena (pembeli) dibagi-bagi. Tapi nggak apa-apa, rezeki nggak mungkin tertukar,” ungkap Gito yang mengelola sendiri usahanya.

Lebih lanjut, Gito merasa senang meskipun banyak yang mengikuti jejaknya untuk berjualan tanaman hias. “Penjual baru jelas mempengaruhi. Tapi Alhamdulillah teman-teman bisa ikut berjualan”, tukasnya.

Hal tersebut berbeda dengan Lastri yang bekerja pada pemilik toko tanaman. Menurutnya bertambahnya toko serupa nggak mempengaruhi penjualan tanaman di tokonya.

“Nggak ada bedanya karena sini sudah ada pelanggannya. Apalagi mereka ambil barang dalam jumlah banyak,” ungkap perempuan asli Bandungan tersebut.

Tren Akan Terus Berlanjut

Tren berkebun akan terus berlanjut pada 2021. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Tren berkebun diprediksi akan terus berlanjut pada 2021 ini. Ketertarikan masyarakat nggak hanya sebatas membeli atau menjual kembali tapi juga cara merawat tanaman.

Ini juga yang dilakukan Gito. Selain menjual tanaman, Gito juga sering melayani pelanggannya yang hanya pengin berdiskusi seputar tanaman hias.

“Saya terbuka jika ada yang pengin belajar tanaman hias. Nggak ada yang namanya rahasia. Tinggal tanya atau datang ke sini pasti saya layani,” ungkapnya. Gito juga berharap nantinya daerah tersebut dapat menjadi sentra tanaman hias di Jawa Tengah.

Di toko bunga di sepanjang jalan Ambarawa-Bandungan ini, berbagai jenis bunga dijual mulai dari Rp 10 ribuan saja. Berbagai tanaman yang tengah nge-hits seperti aglonema, philodendron, serta jenis keladi juga bisa banget kamu miliki dengan harga yang bisa digoyang lo.

Nah, apakah kamu adalah salah satu penyuka tanaman hias yang kini sedang tergila-gila melengkapi koleksimu? Jika iya, deretan toko tanaman hias di sepanjang Jalan Ambarawa – Bandungan ini bisa jadi salah satu referensimu, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: