BerandaPasar Kreatif
Senin, 10 Agu 2025 13:01

Rutinitas Warga Dukuh Lempuyang pada Musim Kemarau, Memanen Madu di Rumah Sendiri

Wahidin menikmati madu dari hasil panen di rumah sendiri. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Saat musim kemarau tiba, warga Dukuh Lempuyang, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang biasa mengambil madu dari sarang lebah yang diletakkan di samping rumah. Salah satunya adalah Wahidin yang belum lama ini memanennya.

Inibaru.id – Musim kemarau menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat Dukuh Lempuyang, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk memanen madu. Wahidin, salah seorang warga dukuh tersebut, nggak perlu pergi ke hutan untuk mencari sarang madu, karena dia memilikinya di rumah.

Wahidin nggak bisa disebut sebagai petani madu karena hanya memiliki dua kotak sarang lebah di rumahnya. Keduanya diletakkan di dekat atap rumahnya. Bagi masyarakat Dukuh Lempuyang, memiliki 2-3 kotak sarang madu seperti itu memang cukup lazim.

Sedikit informasi, petani madu biasanya menggunakan sarang madu buatan berupa boks kayu yang di dalamnya berisikan frame atau bingkai dari kayu yang disusun rapi sebagai tempat lebah bersarang. Ratu lebah diletakkan di dalam boks untuk membuat sarang dan melahirkan lebah-lebah pekerja.

Sarang yang dikenal sebagai kotak apiari itu biasanya diletakkan di dekat tumbuhan berbunga. Yang paling umum adalah di kebun kopi, karet, randu, atau kelengkeng. Namun, karena bukan sebagai komoditas utama, Wahidin hanya meletakkan kedua sarang miliknya itu di rumah, tepat di bawah atap.

Kering dan Terlindung dar Hujan

Dua kotak sarang lebah yang diletakkan tepat di bawah atap rumah Wahidin, Dukuh Lempuyang, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Wahidin mengatakan, sengaja meletakkan kedua kotak itu agak tinggi untuk memudahkan lebah datang dan membangun istana di sana. Sebetulnya nggak ada aturan khusus terkait peletakan sarang itu. Bisa di mana saja, yang penting tempatnya kering dan aman dari hujan. dan asap berlebih.

"Selain aman dari hujan juga tidak terpapar asap berlebih agar lebah nyaman hinggap di situ, membangun sarang, dan menghasilkan banyak madu," tuturnya di pekarangan rumahnya, belum lama ini. “Biasanya kami pasang kotak itu pas musim bunga, nanti dia (lebah) datang dengan sendirinya.”

Pada musim kemarau, panen madu bisa dilakukan sebulan sekali. Ini sekitar dua kali lebih banyak ketimbang saat musim penghujan yang hanya bisa 2-3 kali panen dalam semusim, dengan catatan kondisi lingkungan untuk memproduksi madu mendukung.

"Lokasi saya yang dekat dengan kebun kopi akan membuat lebah memproduksi madu lebih banyak saat blanggreng (bunga kopi) mulai keluar. Sementara itu, di kawasan pegunungan yang lebih sering turun hujan akan membuat panen madu terasa lebih lama," terangnya sembari menunjukkan hasil panennya.

Panen saat Malam

Madu hasil panen Wahidin di rumahnya, Dukuh Lempuyang, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Wahidin mengugkapkan, jika lebah yang bersarang banyak, waktu panen setelah peletakan kotak hanya membutuhkan waktu nggak lebih dari dua bulan. Memanennya nggak boleh asal ambil. Dia biasanya memilih waktu panen pada malam hari untuk menghindari sengatan lebah saat menurunkan kotak.

"Setelah kotak di bawah, saya bikin asap dengan membakar kain untuk menghalau lebah agar menjauh dari kotak. Satu per satu sarang dicek, lalu diambil yang ada madunya. Untuk mengeluarkan madu, sarang diperas dengan bantuan kain bersih," jelasnya.

Nggak hanya untuk konsumsi pribadi, jika hasilnya cukup banyak, Wahidin acap menjual madu hasil panen tersebut seharga Rp150 ribu per botol. Tiap panen, dia mengaku rata-rata bisa menghasilkan lebih dari dua botol, tergantung banyaknya bunga yang mekar, karena madu dihasilkan dari nektar bunga.

"Karena termasuk murni, madu yang dihasilkan biasanya agak gelap dan lebih cair dibanding yang ada di pasaran, tapi dari segi rasa nggak jauh berbeda. Paling nikmat jika dimakan langsung beserta sarangnya," tandasnya sebelum menjemba sepotong sarang lebah berlumur madu lalu menyesapnya.

Karena nggak berasal dari satu jenis bunga, madu yang dihasilkan Wahidin terbilang kaya rasa. Legit, dengan sedikit rasa asam di lidah. Namun, yang paling menarik adalah aromanya yang akan mengingatkan kamu pada taman multi-flora dengan dominasi wangi bunga kopi yang manis. (Sekarwati/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: